Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Terigu, Turki Adukan Indonesia ke WTO

Kompas.com - 18/01/2013, 13:36 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Asosiasi Eksportir Produk Gandum, Kacang-kacangan, dan Minyak Sayur Turki, Turgay Unlu, akan mengadukan Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal itu menyusul kebijakan Indonesia yang memberlakukan investigasi safeguard terigu ke semua negara, termasuk Turki.

Tindakan safeguard ini adalah pembatasan perdagangan impor terigu yang diberlakukan suatu negara, khususnya dengan menaikkan pajak masuk. Hal ini tentu saja akan menghambat perdagangan negara lain, khususnya pihak pengekspor.

"Kami sudah membawa kasus ini ke WTO. Sejauh ini aturan safeguard yang diberlakukan Indonesia ini tidak mendasar dan bahkan tidak sesuai dengan aturan WTO. Ini akan diproses," kata Unlu saat konferensi pers di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat (18/1/2013).

Menurut Unlu, negara anggota WTO hanya dapat memberlakukan tindakan safeguard bila memenuhi keempat syarat, yaitu peningkatan impor yang tajam dan terdapat bukti bahwa telah terjadi kerugian terhadap industri domestik secara keseluruhan atau ancaman kerugian serius. Di sisi lain, tindakan safeguard ini hanya bisa dilakukan bila terdapat hubungan sebab akibat antara peningkatan impor dan kerugian serius atau ancaman kerugian serius serta timbulnya perkembangan yang tak terduga.

"Tapi, dari pertemuan kami dengan Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo), tidak satu pun dari persyaratan ini yang terpenuhi oleh investigasi ini," katanya.

Selama ini, Turki menganggap penting pasar Indonesia sebagai negara pengimpor terigu. Sebab, setiap tahun, ada 140 juta ton terigu yang diekspor ke Tanah Air. Pada tahun ini, diprediksi akan ada kenaikan jumlah ekspor mencapai 200-250 juta ton terigu ke Tanah Air. Namun, di sisi lain, Indonesia juga mengekspor terigu ke Turki sebesar 400 juta ton per tahun.

"Kami menganggap penting ekspor kami ke Indonesia sebab nilai ekspor terigunya mencapai 10 persen dari total ekspor kami. Jika tindakan safeguard ini diberlakukan, kami akan menyetop ekspor terigu ke Indonesia," tambahnya.

Di sisi lain, kenaikan pajak masuk ekspor terigu ke Tanah Air ini akan mengakibatkan ekspor mereka terganggu dan neraca perdagangan Turki mengalami defisit.

Sebelum kebijakan ini diberlakukan, Turki sudah mengalami defisit 1,6 miliar dollar AS. Namun, pihaknya belum menghitung defisit neraca perdagangannya kembali bila kebijakan ini jadi diberlakukan. Pihak Turki akan menunggu investigasi dari WTO terkait hal ini dalam 200 hari ke depan.

Sekadar informasi, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) telah memprakarsai investigasi safeguard pada 24 Agustus 2012 atas impor tepung terigu berdasarkan permintaan Aptindo. Sementara Kementerian Keuangan telah menyetujui tindakan safeguard sebesar 20 persen pada Desember 2012.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan telah memberikan pajak masuk sebesar 5 persen terhadap impor terigu ini. Ini dianggap membebani pihak pengekspor, khususnya Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com