Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko: Tingkat Bongkar Muat Pelabuhan Harus Samai Malaysia

Kompas.com - 21/01/2013, 13:04 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa meminta PT Pelabuhan Indonesia II Persero (Pelindo) untuk meningkatkan standarisasi pelabuhan di tanah air.

Bahkan standarisasi pelabuhan itu harus minimal menyamai atau bahkan lebih baik dibanding Malaysia. Sebab angka logistic performance index (LPI) pelabuhan di Indonesia masih rendah, bahkan masih kalah dibanding pelabuhan di Malaysia dan Thailand.

Angka LPI Malaysia dan Thailand masing-masing berada pada peringkat 29 dan 38. Sedangkan Indonesia masih bertengger di posisi 59, naik dari 2010 lalu yang di peringkat 75.

"Target minimal sama dengan Malaysia itu tidak bisa ditawar lagi," kata Hatta saat memberikan sambutan di peresmian Indonesia National Single Window di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Senin (21/1/2013).

Menurut Hatta, upaya untuk memangkas LPI itu bisa dilakukan dengan menekan waktu tunggu (dwelling time) bongkar muat kontainer mulai dari kapal hingga siap dikirim ke gudang perusahaan masing-masing. Saat ini, masa bongkar muat kontainer masih 6,7 hari.

Namun ke depan, masa bongkar muat kontainer akan ditekan hingga 4,7 hari. Sementara masa bongkar muat kontainer yang masih 6,7 hari, sekitar 58 persennya masih berkaitan dengan masa pembayaran kontainer. "Ini yang harus segera dikurangi. Caranya, perbankan juga akan buka pada Sabtu-Minggu. Sehingga pelabuhan akan tetap buka 24 jam 7 hari seminggu," tambahnya.

Dengan layanan perbankan tetap buka di Sabtu-Minggu, ini akan menekan masa bongkar muat kontainer sebesar 0,4-0,8 hari. Sementara masalah-masalah lain di pelabuhan akan bisa ditekan hingga 0,5 hingga 1,5 hari. "Ini yang akan memangkas dwelling time sebanyak 1-2 hari," tambahnya.

Dengan kondisi ini, maka masa bongkar muat kontainer khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok bisa menyamai masa bongkar muat pelabuhan di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com