Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Tentukan Skema Dana Biayai Tol Sumatera

Kompas.com - 26/01/2013, 00:03 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo kini sedang membahas kemungkinan skema dana untuk PT Hutama Karya Persero. Perusahaan BUMN yang nantinya dikhususkan untuk pembangunan jalan tol itu akan diberikan mandat untuk membangun tol di Sumetera.

"Sumbernya bisa dari Penyertaan Modal Negara (PMN), soft loan agreement (SLA) atau penerbitan obligasi," kata Agus saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (25/1/2013).

Menurut Agus, opsi sumber dana untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur tersebut memang bervariasi. Hal ini disebabkan nilai investasi yang diperlukan perseroan akan besar.

Apalagi, salah satu BUMN Karya tersebut hanya akan menerima mandat pembangunan proyek infrastruktur dari pemerintah. Jadi, tidak ada upaya untuk terlalu ;mengejar laba dalam setiap bisnisnya.

Cara ini berbeda dengan BUMN Karya lainnya seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ataupun PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) yang masih berorientasi pada bisnis.

Sebagai tahap awal, PT Hutama Karya akan berupaya memperoleh izin dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai penyelenggara infrastruktur jalan tol. Selanjutnya, menunggu mandat dari pemerintah untuk membangun proyek jalan tol.

"Jadi kita tentukan skema pembiayaannya dan pembangunannya. Lantas bila untuk operasionalnya akan melibatkan pihak ketiga atau dioperasikan sendiri. Itu urusan nanti, terserah lah," tambahnya.

Seperti diberitakan, Menteri BUMN Dahlan Iskan memang sedang mengusahakan bagi PT Hutama Karya Persero untuk mendapat penyertaan modal negara (PMN). Suntikan dana segar ini akan dialokasikan untuk membangun proyek jalan tol di Sumatera.

"Memang Hutama Karya ini perlu modal besar untuk bangun jalan tol (Trans Sumatera). Kita lagi usulkan ke negara. Dia memang layak dapat PMN," kata Dahlan saat ditemui di Jakarta, Minggu (23/12/2012).

Menurut Dahlan, dana PMN ini sedikit berbeda dengan PMN bagi perusahaan BUMN lainnya. Jika PMN di perusahaan pelat merah lain bersifat menambah modal karena memang sedang merugi atau akan bangkit, tapi bagi Hutama Karya adalah suntikan sebagai modal untuk membangun proyek negara.

Hal itu karena Hutama Karya akan menjadi perusahaan penyelenggara konstruksi jalan tol non Terbuka. Sehingga proyek-proyek negara, khususnya konstruksi akan bisa dilakukan oleh perusahaan konstruksi pelat merah ini.

Nantinya, Hutama Karya akan berbeda dengan perusahaan konstruksi jalan tol pelat merah lain seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Sebab, Jasa Marga akan cenderung mencari profit dalam setiap operasionalnya.

Sementara Hutama Karya memang akan dijadikan sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam pembangunan proyek infrastruktur di tanah air. "Kita usulkan Hutama Karya dapat PMN Rp 15 triliun," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com