Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smart Visa untuk Dorong Arus Wisatawan

Kompas.com - 28/01/2013, 16:04 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendongkrak arus kunjungan wisatawan global, diperlukan strategi smart visa. Program Smart Visa pada dasarnya menitik beratkan pada identifikasi dan promosi best-practice dari beberapa penerbitan visa agar dapat memfasilitasi pergerakan dan perjalanan orang.

Beberapa contoh dari Smart Visa yang baik misalnya APEC Business Card, free visa Intra-EU dan Intra-ASEAN, e-Visa Australia, Free Transit Visa di Beijing, Smart Visa Uni Emirat Arab, serta visa negara ketiga yang diadopsi oleh Mexico dan Filipina (yaitu bebas visa bagi pemegang Visa Amerika Serikat dan Visa Schengen ).

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Forum Ekonomi Dunia, di Davos Swiss, seperti tertuang dalam siaran pers Senin (28/1/2013). Menurut World Tourism Organization (UN WTO), terdapat 1 miliar wisatawan yang melakukan perjalanan pada tahun 2012.

Aksi tindaklanjut pertama adalah pembuatan perangkat pendukung Smart Visa berupa website khusus (akan bernama borders.com) yang akan memberikan informasi terkait best-practices dan juga menyediakan informasi terkait dengan dampak positif yang diperoleh dari penerapan best practices dalam strategi Smart Visa.

Tindak lanjut kedua adalah perluasan dukungan serta penginisiasian diskusi serta studi pada tingkat nasional dan regional. Selain itu, juga akan dilaksanakan dialog antar kedua tingkatan tersebut.

Di sela pertemuan tahunan WEF 2013, Mari Pangestu juga mengadakan serangkaian pertemuan bilateral dengan menteri-menteri dari berbagai negara. Mari Pangestu bertemu dengan menteri perdagangan, menteri ekonomi serta menteri luar negeri dari India, Jepang, Australia, Kanada, Swiss, Panama, Swedia, Uni Emirat Arab, Peru, Nepal, Malaysia dan Afrika Selatan.

Sebelum pertemuan WEF di Davos ini, Mari Pangestu juga telah melakukan kunjungan ke Washington DC, Amerika Serikat dan Beijing, China untuk bertemu dengan menteri-menteri terkait dalam rangka bertukar pikiran mengenai topik-topik hubungan bilateral serta masa depan dari sistem perdagangan global.

Selain bertemu dengan sejumlah menteri, Mari Pangestu juga bertemu dengan figur-figur ternama untuk mendiskusikan isu-isu global termasuk perdagangan, seperti dengan Prof. Klaus Schwab yang mengorganisir WEF, Peter Sutherlad, Joseph Stiglitz, Jeffrey Sachs dan Angel Gurria. Mari Pangestu juga melakukan beberapa pertemuan dengan figur bisnis yang berpengaruh untuk mendiskusikan kesempatan berbisnis di Indonesia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com