Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Hipermarket China Lirik Indonesia

Kompas.com - 29/01/2013, 15:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada satu lagi peritel asing yang berniat menikmati manisnya pasar hipermarket di Indonesia. Peritel asing yang melirik pasar Indonesia itu adalah Sun Art Retail Group Ltd, jaringan raksasa ritel asal China.

Selain melirik ekspansi ke Indonesia, Sun Art Retail juga melirik ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Vietnam. Niat untuk ekspansi ke Indonesia itu disampaikan langsung oleh Samuel Yin, Kepala Ruentex yang merupakan perusahaan yang menguasai saham terbesar di Sun Art.

Perlu diketahui, Sun Art merupakan perusahaan patungan antara Grup Ruentex dan Groupe Auchan SA asal Perancis. Sun Art ini merupakan peritel pesaing dari Wal-Mart Stores Inc, bahkan di tahun 2010 silam, sebuah riset menyatakan pangsa pasar Sun Art berada di atas Weal-Mart Stores.

Sun Art sukses menyalip Wal-Mart Stores Inc dan menjadi hypermarket terbesar di China. menurut Yin, kesuksesan Sun Art itu dikarenakan perusahaan berani mendukung ekonomi dan produk lokal, sehingga meningkatkan loyalitas konsumen akan produk China.

Sebaliknya, peritel pesaing lain tak memiliki kemampuan meningkatkan merek lokal tersebut. "Kami seperti kepanjangan tangan dari pemerintah daerah di China," jelas Yin. Lebih detail, Sun Art menurut Yin menjualkan produk-produk dari daerah di China.

Perlu diketahui, Sun Art terdaftar di bursa Hongkong dan memasuki pasar China tahun 1998, tiga tahun setelah Wal-Mart hadir di China. Namun, kinerja bisnis Sun Art baru bisa menyalip peritel raksasa asal AS itu baru dilakukan tahun 2010.

Hasil riset lembaga riset Euromonitor menyebutkan, Sun Art memiliki 240 hypermarket di China dan menguasai pangsa pasar tertinggi yakni 12 persen. Posisi kedua diisi Wal-Mart dengan penguasaan pangsa pasar 11,2 persen, menyusul Carrefour SA yang menguasai pangsa pasar 8,1 persen. (Asnil Bambani Amri/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com