Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Garam Surplus

Kompas.com - 31/01/2013, 22:06 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis, Indonesia telah mampu mencapai swasembada garam konsumsi tahun 2012. Produksi garam untuk konsumsi tahun lalu mencapai 1,5 juta ton. Saat produksi surplus sekarang, petani garam di sejumlah wilayah mengeluhkan harga jual yang anjlok.

Di Pamekasan dan Sampang, Madura, harga garam konsumsi di tingkat petani untuk kualitas dua (K2) hanya Rp 250-Rp 300 per kg, atau jauh di bawah harga patokan pemerintah (HPP) Rp 550 per kg. Garam kualitas satu (K1) Rp 400-Rp 500 per kg atau lebih rendah dari HPP Rp 750 per kg.

Rendahnya harga membuat sebagian petani menahan garam mereka. Garam dibiarkan menumpuk di gudang dan pematang tambak.          

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo telah melayangkan surat kepada Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian pada 18 Januari 2013, meminta agar impor garam konsumsi tahun 2013 dihentikan, karena terdata surplus garam konsumsi sebanyak 1.538.616 ton. Impor garam dinilai akan semakin melemahkan harga garam rakyat.


Stok garam konsumsi tahun 2012 sebanyak 2.978.616 ton, meliputi produksi garam rakyat 2.473.716 ton, stok PT Garam 385.000 ton, dan sisa impor garam 119.900 ton. Sementara kebutuhan garam konsumsi pada semester dua -2012 sebesar 720.000 ton, dan pada semester satu-2013 diprediksi 720.000 ton. Terdapat surplus garam konsumsi nasional sebanyak 1.538.616 ton.

Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP, Sudirman Saad, di Jakarta, Kamis (31/1/2013), mengemukakan, pihaknya akan mendorong pembentukan badan penyangga garam untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga garam rakyat.  

Di sisi lain, produksi garam rakyat perlu ditingkatkan kualitasnya agar harganya lebih baik. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk garam rakyat antara lain melalui penataan tambak, penerapan teknologi geomembran, serta penyiapan infrastruktur primer dan sekunder untuk menunjang aksesibilitas. Tahun ini, pengembangan infrastruktur untuk tambak garam akan dilaksanakan di Madura senilai Rp 19 miliar dan Nusa Tenggara Timur.

Deputi Menteri bidang Produksi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Braman Setyo, mengemukakan, petani garam dapat membentuk koperasi atau kelembagaan berbadan hukum untuk mendorong optimalisasi penyerapan garam rakyat.

Jumlah koperasi garam di Indonesia terdata hanya 21 koperasi berskala kecil (primer). Pihaknya siap memfasilitasi pembentukan koperasi melalui pelatihan, permodalan berupa dana bergulir dengan pinjaman lunak, serta pemasaran. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com