Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Axis Setia "Tidur Bersama Musuh-Sahabat"

Kompas.com - 05/02/2013, 19:38 WIB

Kompas.com/Tenni Purwanti Daniel Horan, Chief Marketing Officer Axis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator seluler Axis kembali menyatakan dukungannya terhadap perusahaan penyedia layanan berbasis internet atau over the top (OTT), yang menggunakan jaringan internet operator dan menghabiskan banyak bandwidth.

Ibarat sebuah jalan tol, OTT masuk begitu saja ke jalan tol milik operator, tanpa membayar biaya tol kepada operator. Beberapa operator menganggapnya sebagai benalu yang merugikan karena membuat trafik layanan suara (telepon) dan SMS menurun.

Tapi di sisi lain, para pemain OTT membuat layanan data (internet) operator meningkat. Axis, salah satu pihak yang menyatakan dukungannya terhadap OTT seperti Facebook, Twitter, Google, WhatsApp, Line, KakaoTalk, Skype, dan sebagainya.

Chief Marketing Officer Axis Daniel Horan, mengatakan, pihaknya akan membangun ekosistem internet dan meningkatkan jumlah pengguna data, dengan menggandeng perusahaan OTT.

"Kami bersama OTT akan memberi solusi dan memberi nilai lebih kepada pengguna," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/2/2013).

Axis membukukan pendapatan Rp 1,4 triliun pada 2011 lalu. Sebesar 40 persen total pendapatan Axis itu disumbang dari layanan data. Karena itulah, Axis akan membangun 1.000 BTS baru di tahun 2013, dan 40 persen di antaranya merupakan BTS untuk jaringan 3G.

Trafik layanan data Axis terus meningkat, kini mencapai 45 tera bita (TB) per hari. Sementara untuk layanan SMS sebesar 80 juta SMS per hari, dan layanan suara 1,2 juta erlang per hari.

Horan tidak menganggap perusahaan OTT sebagai musuh yang merugikan. Sebaliknya, ia menganggap OTT seperti sahabat yang membawa keuntungan. "OTT sangat menarik," jelas Horan. "Kami bekerja bersama mereka untuk mendapatkan dan meningkatkan pendapatan."

Pada kuartal 4 tahun 2012, Axis memiliki 17 juta pelanggan dengan total rata-rata pendapatan per pengguna (average revenue per user/ARPU) lebih dari Rp 20 ribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com