Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raksasa Ritel Jepang Bangun Mal di Indonesia

Kompas.com - 08/02/2013, 10:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Raksasa ritel asal Jepang, AEON Co Ltd, siap meramaikan pasar ritel Indonesia yang semakin bergairah. Pemilik jaringan supermarket AEON dan convenience store ministop ini bakal membangun mal perdana di Indonesia pada kuartal II-2013.

Nah, demi memuluskan rencana ekspansinya, AEON membentuk dua anak usaha, yaitu PT AEON Mall Indonesia dan PT AEON Indonesia. Nantinya, AEON Mall Indonesia bakal fokus mengembangkan bisnis mal, sedangkan AEON Indonesia menjalankan bisnis ritel.

Tidak tanggung-tanggung, AEON bakal mendirikan mal di atas lahan seluas 12 hektar (ha). AEON menargetkan mal tersebut beroperasi akhir tahun 2014. "Selain gerai sendiri, kami akan menyewakan area ke peritel lain yang berminat," terang Ryuma Okazaki, Presiden Direktur AEON Mall Indonesia, ketika ditemui Kontan di Jakarta, Kamis (7/2/2013).
 
Dia masih merahasiakan lokasi persis mal perdananya itu. Namun, kabar yang beredar, mal pertama AEON akan berlokasi di Tangerang Selatan, Banten. Benarkah? "Yang jelas, lokasinya di Jakarta atau sekitar Jakarta," tampik Okazaki diplomatis.

Presiden Direktur AEON Indonesia Toyofumi Kashi menambahkan, general merchandise store AEON akan menjadi anchor tenant di dalam mal tersebut. General merchandise store akan menempati area seluas 5.000 meter persegi (m2).

General merchandise store bisa dibilang merupakan format ritel baru di Indonesia. "Ini merupakan kombinasi department store dan supermarket. Kami menjual semua produk, mulai dari makanan sampai pakaian," kata Kashi.
 
AEON tidak hanya berniat memiliki satu mal di Indonesia. Peritel ini memastikan akan membangun lebih banyak mal dan membuka lebih banyak gerai ritel di Indonesia. "Targetnya sebanyak mungkin," ujar Okazaki, tanpa merinci target jumlah gerai.

Ekspansi besar-besaran AEON di Indonesia tentu ada dasarnya. Salah satunya, bisnis ritel di Tanah Air terus tumbuh seiring peningkatan penghasilan masyarakat dan kelas menengah.

Memang, AEON bukan satu-satunya peritel asing yang tertarik mencicipi pasar ritel Indonesia. Namun, AEON mengklaim menawarkan hal berbeda. "Sebanyak 20 persen produk kami berasal dari Jepang. Sisanya merupakan merek internasional, termasuk dari Indonesia," terang Kashi.

Sayang, sampai saat ini, manajemen AEON enggan membocorkan target bisnis, termasuk besaran investasi yang disiapkan untuk ekspansi di Indonesia.

Sekadar gambaran, saat ini, AEON memiliki format bisnis yang sangat lengkap, mulai dari mal, general merchandise store, supermarket, discount store, home center, convenience store, speciality store, hingga drugstore. Selain merajai pasar ritel di Jepang, AEON juga beroperasi di sejumlah negara, seperti Korea Selatan, China, Taiwan, India, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Kamboja.

Gandeng Bahagia Niaga

AEON tidak sendirian mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Peritel ini telah memberi waralaba convenience store ministop kepada perusahaan lokal, PT Bahagia Niaga Lestari, pada pertengahan 2012.  

Dulunya, Bahagia Niaga adalah anak usaha PT Supra Boga Lestari Tbk, pemilik jaringan supermarket Ranch Market dan Farmers Market. Namun, Supra Boga telah menjualnya. Kini, Supra Boga ingin mengakuisisinya kembali lantaran tergiur bisnis convenience store.

Sekretaris Perusahaan Supra Boga, Erwan Irawan, memastikan, akuisisi terhadap Bahagia Niaga akan dirampungkan tahun ini. "Diperkirakan rampung kuartal II karena harus menunggu hasil audit laporan keuangan tahun lalu," ujar Erwan, Kamis (7/2/2013).

Setelah proses akuisisi, Supra Boga akan langsung tancap gas membuka gerai ministop. Target di tahun pertama beroperasi ialah membuka 10 gerai ministop. (Adisti Dini Indreswari/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com