Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berpeluang Isi Pasar Nigeria

Kompas.com - 08/02/2013, 21:12 WIB
Hamzirwan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berpeluang besar mengisi kebutuhan pasar minyak kelapa sawit Nigeria. Negara Afrika dengan populasi 167 juta jiwa itu baru memproduksi sekitar 400.000 ton minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dari kebutuhan dua juta ton per tahun.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, mengungkapkan hal ini di Jakarta, Jumat (8/2/2013).

Derom baru kembali mengikuti kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ke Nigeria.

Derom memanfaatkan kunjungan tersebut untuk bertemu sejumlah pengusaha dan peneliti di Nigeria dan Pantai Gading. Dari hasil pertemuan, dia mendapatkan informasi kebutuhan pasar Nigeria.

Saat ini bea masuk CPO di Nigeria 35 persen. "Ada kisah sukses investor pabrik semen Nigeria mendapatkan kemudahan mengimpor semen, untuk menutupi kekurangan produksi sampai kebutuhan lokal, yang dapat memperluas pasar ekspor jika investor Indonesia bisa mendapatkannya juga," kata Derom.

Indonesia merupakan produsen CPO terbesar dunia yang menghasilkan sedikitnya 26 juta ton tahun 2012, dari kebun seluas 8,9 juta hektar. Volume produksi yang terus meningkat, membuat Indonesia harus mengembangkan tujuan pasar ekspor dari selama ini sebagian besar ke India, China, dan Eropa.

Dalam kesempatan itu, Derom juga bertemu dengan Direktur Inisiatif Kajian Kebijakan Publik (IPPA) Nigeria, Thompson Ayodele; Ketua Inter-Professional Association of Oil Palm Industri (AIPH), Kamara Logossina; dan Sekretaris AIPH, Abdoulaye Berete. Mereka menggalang inisiatif kampanye positif kelapa sawit global.

"Kalau ada kampanye antiminyak sawit, kami akan berunding langkah apa yang akan dilakukan. Apakah kampanye atau langkah hukum. Seperti yang dilakukan Thompson di Paris, Perancis," kata Derom.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com