Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Jeroan Sapi pun Ikut Meningkat

Kompas.com - 11/02/2013, 22:57 WIB
Fabio Lopes

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  - Dampak dari lonjakan harga daging sapi dalam dua bulan terakhir ini  berimbas pada penjualan jeroan. Para pedagang di sejumlah pasar di Jakarta yang temui pada Senin (11/2) terpaksa juga harus menaikkan harga penjualan jeroan.

Sanusi salah pedagang yang menjual jeroan sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan dia harus menaikkan harga jeroan yakni babat yang dicampur dengan  usus yang biasa dijual per kg dengan harga Rp 18.000 melonjak hingga Rp 25.000.

"Akibat harga daging semakin mahal, sehingga saya secara langsung pun turut menaikkan harga jeroan. Walaupun langganan saya yang rata-rata pemilik warung soto dan gulai mengkomplainnya," papar Sanusi.

Kenaikan harga jeroan yang begitu tinggi ini membuat membuat penjualan jeroan yang dilakukan sanusi menjadi berkurang. "Jika dulu masih murah sehari saya bisa menjual 40 kg jeroan. Sekarang hanya untuk 10 kg saja bisa sampai dua hari, baru habis terjual," ujar Sanusi.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Syaridan, seorang penjual jeroan sapi di Pasar Rebo. Menurut Syaridan, akibatnya harga jeroan yang dijualnya mengalami kenaikan, para pembelinya pun semakin jarang membeli dagangannya. Omset penjualan perhari Sayaridan pun turut mengalami penurunan 50 persen dari pemasukan biasanya Rp 4 juta.

"Mereka mengeluhkan bahwa harga jeroan yang saya jual terlalu mahal. Padahal saya hanya ingin menyesuaikan dengan harga daging sapi di pasaran yang semakin mahal," papar Syaridan.

Harga jeroan yang dijual oleh Syaridan juga memiliki kesamaan harga dengan Sanusi. Babat yang dicampur dengan usus per kg dijual Rp 25.000. sedangkan untuk babat dijual sendiri, per kg dihargai Rp 30.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com