Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Pertanyakan Dana Bakrie Menebus BUMI

Kompas.com - 15/02/2013, 16:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertanyakan ketersediaan dana Grup Bakrie untuk menebus saham-saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Bumi Plc. Hal itu sebagai tindak lanjut rencana cerainya Grup Bakrie dengan Bumi Plc.

Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Salah satu poin yang tertera dalam surat tersebut adalah mengenai sumber dana pengambilalihan saham BUMI.

"Kami sudah kirim hari ini (Jumat, 15/2/2013). Selain klarifikasi, kami juga tanyakan asal dana untuk membeli saham BUMI itu," jelasnya.

Manajemen BNBR, lanjut Hoesen, wajib menjawab keterangan tertulis itu paling lambat Kamis (21/2/2013) pekan depan. Dua hari lalu, Grup Bakrie telah mengadakan kesepakatan dengan pihak Bumi Plc terkait pengambilalihan saham BUMI milik Bumi Plc oleh Grup Bakrie.

Grup Bakrie akan mengambil saham BUMI dengan saham Bumi Plc miliknya dan dana tunai. Bumi Plc menguasai 29,2 persen saham BUMI. Sementara Grup Bakrie melalui BNBR memiliki 23,8 persen saham Bumi Plc. BNBR akan menukar epemilikan 23,8 persen saham Bumi Plc dengan 10,3 persen  saham BUMI. Sisanya, yaitu sebesar 18,9 persen akan ditebus dengan dana tunai senilai 278 juta dollar AS.

Grup Bakrie diwajibkan menyetor tersebut sebelum rapat umum pemegang saham (RUPS) Bumi Plc pada 21 Februari 2013 mendatang.

Sebagai tanda jadi, Bumi Plc meminta Grup Bakrie menyediakan dana awal senilai 50 juta dollar AS. Nah, dana tunai inilah yang menjadi target pertanyaan BEI.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bakrie mulai melego aset dan kepemilikan saham di anak-anak usahanya. Terakhir, Bakrie dikabarkan menjual aset-aset milik PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).

Selain itu, Keluarga Bakrie juga disebut-sebut akan menjual sekitar 51 persen kepemilikan sahamnya di PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), dan menjual lahan milik UNSP sebesar 16.000 hektar senilai 178 juta dollar AS. Ditengarai penjualan aset-aset tersebut dalam rangka mencari dana segar guna aksi pengembilaalihan saham BUMI itu. Namun, patut dicermati, penjualan aset yang dilakukan ELTY dan UNSP sejatinya masuk ke kas kedua perusahaan tersebut dan digunakan untuk kepentingan keduanya. (Amailia Putri Hasniawati/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

    Whats New
    Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

    Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

    Whats New
    Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

    Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

    Whats New
    BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

    BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

    Whats New
    Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

    Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

    Whats New
    Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

    Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

    Whats New
    ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

    ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

    Whats New
    KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

    KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

    Whats New
    Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

    Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

    Whats New
    Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

    Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

    Whats New
    BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

    BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

    Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

    Whats New
    Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

    Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

    Whats New
    Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

    Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

    Whats New
    Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

    Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com