Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Sepeda Motor Masuk Tol Ide Konyol

Kompas.com - 20/02/2013, 14:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, menjelaskan, rencana sepeda motor untuk bisa masuk ke jalur jalan tol merupakan ide konyol. Hal ini disebabkan rencana tersebut akan menyalahi aturan yang ada.

"Itu tidak akan efektif menekan kemacetan Ibu Kota, apalagi jika sepeda motor itu masuk ke bahu jalan, itu akan melanggar aturan," kata Djoko saat diskusi "Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Kawasan Perkotaan" di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Djoko menegaskan, bahu jalan di jalur tol itu dipergunakan dalam kondisi darurat, misalnya saat terjadi kecelakaan, jalur ini akan digunakan untuk evakuasi. Atau, jalur ini dipergunakan sebagai jalur pemeriksaan dari badan pengelola jalan tol masing-masing.

Sebenarnya, ide sepeda motor masuk jalan tol itu sudah pernah dilakukan di Rajamandala di kawasan Sukabumi. Pengguna hanya perlu membayar Rp 500 sekali jalan. Namun, pada 1998 lalu, jalur sepeda motor ini dihapus karena dinilai tidak efektif.

"Masalahnya, saat mau membangun Tol Surabaya-Madura, ada peraturan pemerintah yang diubah sehingga sepeda motor bisa masuk kembali ke jalan tol melalui jalur khusus," tuturnya.

Memang, kata Djoko, saat sepeda motor masuk jalan tol, kondisi jalur khusus untuk motor ini akan aman bagi penumpang. Masalahnya, saat pengguna sepeda motor keluar dari jalan tol, kondisinya akan sama lagi, yaitu macet. Sekadar catatan, sepeda motor merupakan penyebab kecelakaan tertinggi di jalan raya. Hal inilah yang menyebabkan sepeda motor akan dinilai riskan jika dibuatkan jalur meskipun khusus.

"Kalau mau sepeda motor masuk jalan tol, buat saja jalur baru. Jangan pakai bahu jalan karena bahu jalan itu wajib ada. Padahal, di Malaysia, meski jalan tol juga disediakan untuk sepeda motor dengan gratis, mereka tidak ada yang mau masuk," tuturnya.

Solusinya, harus ada regulasi sepeda motor, misalnya khusus cc nya. Sepeda motor sekarang memiliki cc tinggi. Padahal, kondisi sepeda motor di Ibu Kota harus memiliki cc rendah, maksimal 70 cc.

"Otomatis, kalau cc-nya rendah, dia tidak akan melaju kencang, tidak jauh-jauh mengendarai sepeda motor. Semua pakai transportasi publik. Seperti di luar negeri, mereka malah memakai sepeda motor dengan cc rendah atau memakai sepeda motor listrik," lanjutnya.

Namun, agar tidak mengganggu perekonomian karena penjualan sepeda motor di dalam negeri juga cukup tinggi, pemerintah bisa mengatur pembelian sepeda motor dengan cc tinggi bisa dibeli di zona daerah tertentu atau di kawasan pedesaan. Atau, bisa juga sepeda motor bisa dipakai di daerah yang tidak ada sarana angkutan publiknya.

"Di China saja, sepeda motor dengan cc tinggi malah buat ojek. Nanti sepeda motor dengan cc tinggi di dalam negeri bisa dikhususkan di pedesaan agar bisa mengangkut hasil pertanian ke kota," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com