Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Aman

Kompas.com - 27/02/2013, 11:27 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menjelaskan, nilai tukar rupiah di level Rp 9.600-Rp 9.800 per dollar AS dinilai masih aman. Level ini masih aman, baik di sisi eksportir maupun importir.

"Nilai tukar rupiah saat ini masih aman. Diperkirakan, di semester I-2013 ini, rupiah masih akan bergerak di level itu. Ini masih aman," kata Destry di Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Destry menegaskan, pelemahan nilai tukar rupiah ini disebabkan oleh masalah fundamental, yaitu kinerja ekspor belum membaik dan permintaan dollar AS di pasar cenderung lebih tinggi dari penawaran.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) kini sudah memiliki cadangan dollar AS lebih banyak. Namun, karena rupiah terus melemah, bank sentral terus menggelontorkan dollar AS ke pasar.

"Dalam sebulan lalu, cadangan devisa BI habis 4 miliar dollar AS untuk stabilisasi rupiah," tambahnya.

Namun, penggelontoran cadangan devisa yang mencapai 4 miliar dollar AS ini tidak hanya untuk stabilisasi rupiah saja, tetapi juga untuk pembayaran importir dan pembayaran utang swasta.

Sebenarnya, sebut dia, menaikkan nilai tukar rupiah ini cukup gampang, yaitu menaikkan suku bunga acuan. Imbasnya, aliran dana asing akan semakin banyak masuk ke dalam negeri dan Indonesia tidak akan kekurangan dollar AS. Namun, untuk melakukan itu, tentu ada dampaknya, yaitu tidak bagus bagi perekonomian nasional.

Padahal, kata Destry, pemerintah harus menjaga keseimbangan, baik dari sisi fiskal maupun sektor riilnya.

"Untuk itulah, pemerintah melakukan hilirisasi sehingga kita tidak akan banyak tergantung dari impor," tambahnya.

Meski rupiah melemah, perekonomian dalam negeri masih tertolong dengan arus dana asing masuk (capital inflow) dan foreign direct investment. Kondisi ini disebabkan perekonomian China dan India yang diharapkan bisa menopang pertumbuhan ekonomi di negara berkembang masih belum naik signifikan sehingga arus dana asing masih berpeluang masuk ke dalam negeri. Imbasnya, nilai tukar rupiah diharapkan tidak akan tertekan lagi dan masih stabil di level saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com