Rupiah di Level Rp 9.690-Rp 9.710 Per Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah akan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Kamis (28/2/2013). Masuknya dana investor asing diharapkan menopang rupiah hari ini. Nilai tukar rupiah kembali menguat, ditutup signifikan di Rp 9.680 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) atau 0,28 persen kemarin.

Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, penguatan ini mengikuti penguatan mata uang Asia lainnya. Penguatan juga terjadi pada sebagian besar bursa Asia, termasuk bursa Indonesia (IHSG).

IHSG kembali mencatat rekor ditutup naik 1,14 persen menjadi 4.716,41 didukung dengan total transaksi sebesar Rp 7,04 triliun. Adapun harga minyak mentah variatif. Harga Brent masih turun 0,75 persen menjadi 111,87 dollar AS per barrel dan harga WTI naik menjadi 92,95 dollar AS per barrel (0,2 persen).

Bursa dunia menguat semalam memfaktorkan pernyataan Gubernur The Fed, Ben Bernanke, untuk melanjutkan program pembelian obligasinya. Adapun bursa Asia kemungkinan akan variatif, mengikuti index future. "Rupiah kami perkirakan berpotensi melemah antara Rp 9.690 dan Rp 9.710 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg)," kata Lana.