JAKARTA, KOMPAS.com — Arus modal asing menopang pergerakan rupiah di tengah tren pelemahan mata uang di kawasan Asia. Di tengah proses itu, Bank Indonesia diperkirakan tetap siap hadir di pasar ketika tekanan kembali datang terhadap rupiah.
Pada penutupan perdagangan Rabu (27/2/2013), rupiah menguat di level Rp 9.685 per dollar AS dari saat dibuka di level Rp 9.698 per dollar AS. Rupiah bergerak di kisaran Rp 9.678-Rp 9.698 per dollar AS. IHSG mengukir rekor tertinggi baru setelah ditutup di level 4.716,42. Hal itu pun berdampak positif untuk rupiah.
Menurut riset BNI Treasury, aliran dana asing yang masuk ikut mengurangi tekanan atas rupiah hingga mampu menguat tanpa campur tangan Bank Indonesia. Pada Kamis (28/2/2013) ini rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi menguat lagi.
Anomali penguatan rupiah di akhir bulan diperkirakan terus berlangsung hari ini. Naiknya kepemilikan asing atas obligasi serta aksi beli asing di pasar saham potensi memberi dukungan penguatan rupiah.
Estimasi naiknya inflasi Februari di level 5 persen diperkirakan telah diantisipasi pelaku pasar sebelum data tersebut dirilis di awal bulan. Namun, BI ditengarai tetap mengantisipasi nilai tukar rupiah pada penutupan bulan ini agar tidak terdepresiasi terlalu tajam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.