Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Permata Kucuri AFI Rp 300 Miliar

Kompas.com - 28/02/2013, 14:37 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjadi pemimpin sindikasi kredit untuk PT Andalan Finance Indonesia (AFI) Rp 300 miliar. Kredit tersebut untuk ekspansi AFI ke depan.

Dalam sindikasi kredit ini, Bank Permata bersama Bank Jabar Banten dan BPD Papua mengucurkan kredit masing-masing Rp 85 miliar. Adapun BPD Kalimantan Selatan memberi kredit Rp 45 miliar.

Direktur Wholesale Banking Bank Permata Roy Arfandy menjelaskan kucuran kredit ini merupakan wujud nyata perseroan untuk mendukung bisnis pembiayaan, khususnya untuk AFI. Selama ini AFI telah fokus di segmen pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, dan anjak piutang di seluruh Indonesia.

"Kredit ini memiliki tenor tiga tahun," kata Roy di Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Nantinya, perseroan juga akan tetap fokus memberikan kredit khususnya kepada perusahaan-perusahaan berkinerja baik, dan tentunya yang memerlukan bantuan kucuran kredit. Hal ini dilakukan sebagai fungsi intermediasi perbankan.

Direktur Utama AFI Sebastianus Harno Budi menjelaskan, fasilitas ini akan menambah dan memperkuat sumber dana Andalan Finance dalam menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor (minimum roda empat) yang merupakan komitmen dari perusahaan.

Di tahun 2012, AFI telah mencatatkan pembiayaan Rp 1,7 triliun dan akan naik 30 persen menjadi Rp 2,5 triliun di tahun ini. Mayoritas pembiayaan mobil baru tersebut akan bersumber dari penjualan Toyota melalui jaringan kelompok usaha sendiri (Nasmoco Group).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com