Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Jadi Gubernur BI, Dipromosikan atau Disingkirkan?

Kompas.com - 11/03/2013, 09:35 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Agus Martowardojo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan menjadi calon kuat menggantikan Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Namun, Agus dinilai janggal bila sebelum masa jabatan habis harus dipindah ke jabatan baru tersebut. Dipromosikan atau disingkirkan?

Adalah anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Maruarar Sirait, yang menyebutkan adanya sejumlah kejanggalan. Saat ini, jabatan Agus sebagai Menteri Keuangan memang akan habis pada 2014 mendatang, sesuai dengan masa berakhirnya era Kabinet Indonesia Bersatu jilid kedua.

"Masalahnya, dengan Agus secara tiba-tiba dicalonkan sebagai Gubernur BI di tengah masa jabatannya yang kurang dari setahun lagi ini menimbulkan kecurigaan. Agus ini memang benar-benar dipromosikan atau disingkirkan," kata Maruarar kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (11/3/2013).

Maruarar menilai, selama menjadi Menteri Keuangan, Agus memiliki rekam jejak yang cukup positif di mata masyarakat hingga anggota Dewan. Agus dinilai kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang ada, bahkan berani melawan DPR dalam menjaga setiap keputusannya.

Sikap Agus yang dinilai berani ini memang cukup membuat banyak kalangan ketar-ketir sehingga, lanjut Maruarar, Agus bisa saja menjadi batu sandungan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya menjelang 2014 nanti.

Apalagi, posisi Agus sebagai bendahara negara juga dinilai cukup krusial mengamankan keuangan negara. Sikap Agus yang dinilai terlalu tegas mengamankan keuangan negara ini juga membuat beberapa kalangan jengah.

"Sehingga kami merasa Agus itu sekarang disingkirkan," ucapnya.

Maruarar pun menyatakan masih belum bisa menentukan sikap untuk fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) calon kuat Gubernur BI yang akan dilakukan pada 25 Maret mendatang. Saat ini, Fraksi PDI-P masih melakukan evaluasi internal dengan partai serta akan konsolidasi dengan partai lainnya di Komisi XI tentang hal ini.

Sekadar catatan, Fraksi PDI-P sempat menolak Agus Marto menjadi Gubernur BI pada 2008 lalu. Alasannya, Agus Marto saat itu dinilai belum memiliki kemampuan di bidang makro dan moneter serta hanya mampu di bidang mikro karena sudah 25 tahun di bidang perbankan.

Namun, karena saat ini Agus Marto sudah pernah menjadi Menteri Keuangan dengan rekam jejak yang cukup positif, hal tersebut akan menjadi catatan positif juga bagi Fraksi PDI-P dalam uji kelayakan dan kepatutan nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

    Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

    Whats New
    Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

    Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

    Work Smart
    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Whats New
    Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Whats New
    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Whats New
    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Work Smart
    Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Whats New
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com