Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Melonjak, Bawang Manjung Jadi Alternatif

Kompas.com - 13/03/2013, 14:13 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Melonjaknya harga bawang merah di pasaran, membuat pedagang palawija di sejumlah pasar tradisional di Pamekasan, Jawa Timur, beralih ke bawang merah lokal. Bawang merah asli varietas Pamekasan yang dikenal dengan bawang manjung itu, menjadi alternatif, menggantikan bawang luar daerah Pamekasan seperti Probolinggo, Jawa Timur, dan daerah Brebes, serta Jawa Barat yang sudah menjadi langganan sebelum naiknya harga.

Bawang Manjung sendiri harganya lebih murah jika dibandingkan dengan bawang luar daerah. Per kilogram dalam kondisi masih basah Rp 35.000 sementara bawang yang sudah kering per kilogramnya Rp 40.000.

Harga itu sudah mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 23.000 per kilogram. Jumariyah, pedagang palawija di Pasar 17 Agustus Pamekasan, Selasa (12/3/2013) kemarin, mengatakan, kiriman bawang merah dari luar Pamekasan sekarang sudah dihentikan.

Sementara itu, di sisi lain, pembeli banyak yang membutuhkannya. Demi menutupi kekurangan itu, bawang lokal asal Kecamatan Batumarmar dan Kecamatan Pasean, Pamekasan, menjadi alternatifnya. "Tidak ada masalah. Meskipun masih basah yang penting pembeli mau, apalagi harganya lebih murah dari bawang luar daerah," katanya.

Dijelaskan Jumariyah, bawang lokal Pamekasan memang dikenal lebih gurih dan lebih lezat untuk dibuat bumbu masakan jika dibandingkan dengan bawang luar Pamekasan. Namun, karena produksinya masih sedikit, di bulan-bulan tertentu bawang jenis Manjung tidak ada di pasaran.

"Saat ini ada sebagian petani yang sudah mulai panen. Bahkan, katanya ada sebagian petani yang lebih awal memanen bawangnya demi mengejar permintaan pasar," ungkap Jumariyah.

Adapun harga bawang putih juga sama-sama mengalami kenaikan harga. Sebelumnya Rp 26.000 naik menjadi Rp 50.000 per kilogram.

Namun, untuk bawang putih, pedagang di Pamekasan tetap menggantungkan kebutuhannya dari luar daerah. Sebab, di Pamekasan tidak ada sentra bawang putih yang dikembangkan. Bawang putih yang dijual pedagang, didatangkan dari Surabaya.

"Kalau bawang putih saat kondisinya seperti sekarang, para pedagang tidak punya alternatif lagi karena mengandalkan dari luar daerah terus-menerus," kata Aliyah, pedagang palawija di Pasar Kolpajung, Pamekasan. Fatimah, warga Desa Teja Timur,, Kecamatan Pamekasan, mengaku heran dengan drastisnya kenaikan harga bawang.

Dua hari sebelumnya, kenaikannya masih relatif sedikit, tetapi mulai kemarin naik 50 persen lebih. "Pemerintah harus segera melakukan upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok rumah tangga. Jika dibiarkan terus seperti ini, maka kondisi perekonomian masyarakat semakin terpuruk," kata Aliyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

    Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

    Whats New
    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Whats New
    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Earn Smart
    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    "Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    Whats New
    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    Whats New
    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Whats New
    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Whats New
    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Whats New
    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Whats New
    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Whats New
    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Whats New
    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    BrandzView
    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Whats New
    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com