Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Melihat Transgenik sebagai Keharusan

Kompas.com - 14/03/2013, 10:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Suswono mengatakan, kebutuhan pangan Indonesia terus meningkat. Hal ini sebagai dampak dari pertambahan populasi penduduk. Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pangan, pengembangan bioteknologi menjadi keharusan.

Mentan mengatakan hal itu, Rabu (13/3/2013), di Jakarta, seusai membuka seminar bertema ”Global Overview of Biotec/GM Crops 2012: Status Terkini, Dampak, dan Prospek”.

Menurut Mentan, pengembangan tanaman bioteknologi yang salah satunya adalah produk rekayasa genetik (GMO) atau transgenik menjadi keharusan bagi Indonesia mengingat kebutuhan pangan terus meningkat. Oleh karena itu, pemerintah terus mengembangkannya.

Pendiri dan Ketua Dewan International Service for the Acquisition of Agri-biotech Applications (ISAAA) Clive James mengatakan, untuk pertama kalinya sejak tanaman GMO diperkenalkan hampir dua dekade lalu, negara-negara berkembang menanam tanaman bioteknologi lebih banyak dibandingkan negara-negara maju.

Negara berkembang mengambil porsi 52 persen pengembangan tanaman GMO 2012, naik 50 persen dibandingkan 2011.

Peningkatan luas pertanaman GMO naik 100 kali lipat dibandingkan ketika pertama kali diperkenalkan pada 1996. Saat itu, luas pertanaman GMO hanya 1,7 juta hektare dan sekarang 170 juta hektare. ”Ini merupakan tanaman teknologi pangan yang paling cepat diadopsi sepanjang sejarah,” tegasnya.

Pertumbuhan ini bertentangan dengan prediksi para kritikus, yang sebelumnya menyatakan tanaman bioteknologi hanya cocok untuk dikembangkan di negara-negara maju.

Pada 2012, sebanyak 17,3 juta petani tercatat menanam tanaman biotek di seluruh dunia. Angka ini naik 0,6 juta petani dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah petani di atas, lebih dari 90 persen atau sekitar 15 juta merupakan petani miskin dan kecil di negara-negara berkembang.

Sudan dan Kuba menanam tanaman GMO tahun lalu untuk pertama kalinya. Dengan menanam kapas GMO, Sudan menjadi negara ke-empat Afrika setelah Afrika Selatan, Burkina Faso, dan Mesir, yang mengomersialkan tanaman GMO. (MAS)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com