Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Optimalkan Perdagangan Dalam Negeri

Kompas.com - 14/03/2013, 11:38 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, tahun ini pemerintah akan mengoptimalkan perdagangan di dalam negeri. Hal ini untuk mengantisipasi neraca perdagangan Indonesia yang masih defisit hingga saat ini.

"Tahun ini kami mencanangkan sebagai tahun perdagangan dalam negeri. Semua pemangku kebijakan akan difokuskan ke perdagangan dalam negeri ini," kata Gita saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (14/3/2013).

Menurut Gita, cara yang akan dilakukan adalah dengan menstabilkan harga khususnya bahan makanan yang selama ini didominasi dikonsumsi oleh masyarakat domestik. Nantinya, pemerintah akan memetakan sentra-sentra bahan makanan mana saja yang masih mengontribusikan harga tertinggi.

Apalagi pertumbuhan ekonomi selama ini juga masih didominasi oleh sektor konsumsi. Sehingga perdagangan dalam negeri akan masih berpotensi besar untuk tumbuh.

"Dari pendapatan domestik bruto (PDB) kita selama ini sebesar Rp 9.000 triliun, ada sektor konsumsi kita yang mencapai 55-60 persen. Itu yang kita konsumsi di 33 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Berarti potensinya kan besar," tambahnya.

Sehingga, Gita meminta agar seluruh pejabat di Kementerian Perdagangan untuk memaksimalkan atau fokus di perdagangan non migas. Sebab sektor inilah yang selama ini menopang perekonomian dalam negeri.

"Kalau bisa surplus migas ya alhamdulillah. Namun itu kan banyak faktor yang mempengaruhinya. Apalagi neraca perdagangan kita masih defisit karena impor migasnya masih tinggi. Tapi ini memang untuk memutar roda perekonomian," katanya.

Selama ini, neraca perdagangan Januari 2013 mengalami defisit 171 juta dollar AS. Untuk defisit migas mencapai 1,4 miliar dollar AS dan surplus neraca non migas 1,2 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com