Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur SBY soal Bawang, Ini Tanggapan Mentan

Kompas.com - 15/03/2013, 14:03 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Suswono angkat bicara soal teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait melambungnya harga bawang putih dan bawang merah. Suswono akan menjelaskan ke Presiden.

"Hari Rabu kemarin, kami dan Kementerian Perdagangan sudah melakukan rapat bilateral. Memang hasilnya belum sampai ke Presiden karena kami harus menyampaikan terlebih dahulu ke Menteri Perekonomian. Ternyata Pak Hatta Rajasa belum kembali dari kunjungannya ke Irak," kata Suswono saat ditemui di kantornya, Cilandak, Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Dalam rapat bilateral dua Kementerian ini, Suswono mengatakan bahwa sudah ada kesepakatan tentang bagaimana mengatasi supply bawang putih dan bawang merah yang kurang di pasaran sehingga menyebabkan dua harga komoditas ini menjadi melonjak. Selain itu, dua Kementerian ini juga sudah sepakat untuk menjadikan perizinan menjadi satu atap.

Namun, untuk keputusannya baru akan diputuskan di rapat koordinasi dengan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa sore ini, jika Hatta sudah kembali dari Irak. "Kami memang dalam posisi menunggu. Termasuk bagaimana penyikapan bawang putih yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Nanti akan kami lihat, apakah barang tersebut memiliki izin atau tidak. Kan Rekomondasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) sudah dikeluarkan semua," ujarnya.

Jika Hatta kembali nanti sore dari Irak, maka apa yang sudah dibicarakan dengan Kementerian Perdagangan Rabu lalu bisa diputuskan segera, khususnya soal rencana impor bawang putih, layanan perizinan menjadi satu atap (apakah secara fisik atau secara online) dan beberapa keputusan lainnya.

SBY pada pertemuan dengan para pemimpin redaksi dari belasan media massa pada Jumat ini, sempat menyinggung masalah melambungnya harga bawang merah dan bawang putih. SBY bercerita sudah memarahi para menteri maupun pejabat terkait yang mengurusi masalah bawang saat sidang kabinet terbatas pada Kamis kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com