Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Meroket, Mentan "Salahkan" Petani

Kompas.com - 15/03/2013, 14:49 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Suswono angkat bicara soal harga bawang putih dan bawang merah yang kini makin meroket. Salah satu kendalanya adalah petani mengubah fungsi lahan ke komoditas yang lebih menguntungkan.

"Memang produksi (bawang) kita turun. Masalahnya adalah banyak juga petani kita yang mengubah fungsi lahannya ke komoditas lain yang lebih menguntungkan," kata Suswono saat ditemui di kantornya, Cilandak, Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Suswono menilai, untuk memproduksi bawang merah atau bawang putih itu, petani memang memiliki ongkos produksi yang lebih tinggi. Dalam satu hektar lahan, petani bisa menghabiskan ongkos produksi sebesar Rp 60 juta, khususnya dalam bibit hingga perawatan.

Pantauan Suswono di lapangan, petani bawang merah di Brebes saja kini sudah mengalihkan lahannya menjadi menanam padi. Hal ini disebabkan harga padi saat ini sedang bagus sehingga petani bawang merah atau bawang putih mengalihkan lahannya menjadi menanam padi.

"Harga padi saat ini memang sedang bagus. Sementara menanam bawang itu risikonya besar. Jadi, memang ya high risk high return," ujarnya.

Suswono melihat luasan lahan khususnya di Pulau Jawa, terutama untuk menanam bawang, baik bawang merah maupun bawang putih selalu fluktuatif. Lahan untuk bawang ini selalu terancam konversi.

Jadi, petani memang akan menanam komoditas yang mampu memberikannya untung tinggi. Sekadar catatan, harga bawang putih kini sudah meroket hingga Rp 80.000 per kg dan harga bawang merah juga sudah menembus level Rp 50.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com