Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2013, 14:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencurian data kartu kredit melalui gerai Body Shop juga terjadi pada nasabah Bank Central Asia (BCA). Atas kerugian tersebut, BCA siap mengembalikan dana nasabah.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, saat ini pihaknya sedang menginvestigasi kemungkinan pencurian data kartu kredit maupun kartu debit pada nasabahnya. Hal ini dilakukan agar kasus yang bermula dari kartu kredit Bank Mandiri tersebut agar tidak meluas ke nasabahnya.

"Ada korbannya (dari nasabah BCA). Akan kita ganti betul kalau kasusnya terkait pencurian data kartu kredit tersebut," kata Jahja kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (25/3/2013).

Namun sayang, Jahja enggan menjelaskan berapa jumlah korban nasabah BCA maupun dana yang tercuri akibat pencurian data kartu kredit atau kartu debit yang terjadi di gerai Body Shop awal Maret ini.

Jahja menyerahkan mekanisme investasi kepada Bank Indonesia, Asosiasi Kartu Kredit Indonesia(AKKI) bersama Mastercard atau Visa hingga pihak kepolisian setempat. "Ini bukan kelalaian nasabah, tapi sekarang kita sedang investigasi betul masalah ini," tambahnya.

Seperti diberitakan, Bank Indonesia (BI) saat ini sedang melakukan penelitian terkait dugaan pencurian data pada kartu kredit dan atau kartu debit dari penerbit Indonesia saat transaksi pada merchant Body Shop.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah mengatakan penelitian dilakukan bersama-sama dan dengan berdasarkan laporan dari Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), VISA dan Penerbit/Acquirer Kartu Kredit. "Permasalahan pencurian data ini hanya terjadi pada kartu dengan swipe dan tidak terjadi pada sistem Chip. Data pada kartu kredit yang menggunakan chip adalah terenkripsi," kata Difi dalam siaran pers di Jakarta, Senin (25/3/2013).

Difi menjelaskan kasus ini telah ditemukan sejak Selasa (5/3/2013). Saat itu, terdeteksi fraud counterfeit kartu debet di Amerika Serikat dan Meksiko. Sebagai info, di kedua negara tersebut untuk pembayaran di Electronic Data Capture (EDC) mereka terdapat opsi untuk melakukan transaksi dengan debit ataupun kredit, dan fraud counterfeit ini hanya terjadi pada kartu kredit yang menggunakan swipe. Lantas, pada hari itu juga telah dilakukan analisa kesamaan data histori transaksi pengguna kartu yaitu analisa Common Purchase Point (CPP) dan telah dilakukan koordinasi antar penerbit.

Baca juga:
Ini Peringatan BI buat Pengguna Kartu Kredit
Bank Mandiri Teliti Pencurian Data Nasabah Kartu Kredit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com