Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mengeluh Harga Cabai Naik Terus

Kompas.com - 26/03/2013, 14:35 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Mengikuti bawang putih dan bawang merah, harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Ambon, Maluku, juga merangkak naik. Harganya kini bahkan menembus angka Rp 60.000 per kilogram.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (26/3/2013), di sejumlah pasar tradisional, cabai besar dijual pedagang dengan harga Rp 60.000 per kilogram, sedangkan untuk cabai rawit dijual pedagang dengan harga berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

Herman, seorang pedagang bawang, mengatakan, kenaikan harga cabai ini disebabkan pasokan cabai kebanyakan dari luar daerah. Menurut dia, harga bawang yang belum stabil juga mendorong kenaikan harga cabai.

"Cabai besar yang ada ini kan semuanya dipasok dari luar Maluku. Kalau cabai kecil memang agak murah karena dipasok dari petani lokal di Maluku,"ujarnya.

Sebelumnya, harga cabai besar dijual pedagang dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram, tetapi saat ini naik menjadi tiga kali lipat.

Sin Lelapary salah seorang ibu rumah tangga yang ditemui di Pasar Mardika mengaku resah dengan adanya kenaikan tersebut. Menurut dia, kenaikan cabai sangat di luar dugaan.

"Harga bawang saja belum turun, sekarang harga cabai sudah melonjak lagi. Ini membuat kita resah," ujar dia.

Dia berharap, pemerintah Provinsi Maluku agar mampu mengendalikan kenaikan harga bawang dan juga cabai di pasar. "Kita berharap agar instansi terkait dapat menyikapi masalah ini," ujar perempuan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com