Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Bakal Ambil Alih SPBU Petronas

Kompas.com - 03/04/2013, 07:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) berencana mengakuisisi sembilan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum milik Petronas, perusahaan minyak dan gas bumi asal Malaysia, yang beroperasi di Indonesia. Hal ini untuk memperkuat dominasi perusahaan minyak dan gas bumi milik negara itu dalam bisnis penyaluran bahan bakar minyak nonsubsidi.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Umi Asngadah, di Jakarta, Selasa (2/4/2013), membenarkan rencana Pertamina mengakuisisi sebagian SPBU milik Petronas.

Pada tahap awal, Pertamina akan mengakuisisi sembilan SPBU Petronas. Untuk itu, PT Pertamina cukup melaporkan rencana bisnis tersebut ke Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM.

Direktur Bahan Bakar Minyak (BBM) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Iswanto menyatakan, saat ini Petronas memiliki 19 SPBU di Indonesia, antara lain di Jakarta dan Bandung. Proses akuisisi itu melalui proses lelang dan telah dilaporkan ke BPH Migas.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir menyampaikan, proses akuisisi sebagian SPBU asing tersebut saat ini dalam tahap final.

”Sementara ini, hanya sebagian dari total jumlah SPBU milik mereka yang akan kami akuisisi. Dalam bisnis ritel BBM, pertimbangan utama untuk memutuskan mengakuisisi sebuah SPBU adalah lokasinya harus strategis,” kata Ali. Pihaknya menargetkan, tahun ini proses akuisisi itu bisa tuntas.

Terkait dengan bisnis ritel BBM nonsubsidi PT Pertamina, Manajer Pemasaran Ritel BBM Nonsubsidi PT Pertamina Waljiyanto menuturkan, saat ini PT Pertamina menguasai 80 persen total pangsa pasar BBM nonsubsidi di Indonesia. Salah satu strategi meningkatkan porsi pasar perusahaan itu adalah dengan akuisisi SPBU asing, seperti Petronas.

Sejauh ini tren penjualan BBM nonsubsidi terus meningkat. Realisasi penjualan Pertamax triwulan I-2013 naik lebih dari 5 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, sementara Pertamina Dex lebih dari 10 persen.

”Kami siap meningkatkan volume produksi BBM nonsubsidi jenis Pertamax ataupun Pertamina Dex dengan menambah kapasitas produksinya di beberapa kilang Pertamina,” ujar Waljiyanto.

Kenaikan konsumsi BBM nonsubsidi tersebut disebabkan meningkatnya kesadaran pengguna mobil memakai BBM nonsubsidi dan adanya peraturan pemerintah yang melarang pemakaian BBM bersubsidi bagi mobil dinas serta kendaraan operasional pertambangan dan perkebunan. (EVY/TIA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com