Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OCBC NISP Angkat Tiga Direktur Baru

Kompas.com - 03/04/2013, 14:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2013 PT Bank OCBC NISP Tbk memutuskan mengangkat tiga direktur untuk menggantikan Rudy N Hamdani yang masa jabatannya sebagai direktur telah berakhir.

"Untuk memenuhi kebutuhan perseroan diangkat tiga direktur baru, yaitu Andrae Krishnawan W, Low Seh Kiat dan Johannes Husin," kata CEO dan Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja kepada  pers usai RUPST 2013 di Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Parwati mengatakan ke tiga direktur baru itu akan mulai efektif bekerja setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Dengan masuknya tiga direktur baru itu, jajaran direksi PT Bank OCBC NISP Tbk terdiri atas 11 direktur yaitu Direktur Utama Parwati Surjaudaja, Wakil Direktur Na Wu Beng dan sembilan direktur lainnya.

"Sedangkan untuk jajaran dewan komisaris dan dewan pengawas syariah tidak ada perubahan," ujarnya.

Pada RUPST tersebut, Bank OCBC NISP memaparkan kinerja keuangan 2012 yang dinilai sesuai rencana dan memuaskan. Parwati mengatakan per akhir 2012 aset bank tersebut tumbuh 32 persen menjadi Rp79,1 triliun.

"Pertumbuhan aset itu terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai Rp 52,9 triliun atau meningkat 28 persen dari posisi 2011," tutur Parwati.

Atas capaian itu, Parwati mengatakan Bank OCBC NISP berhasil melanjutkan pencapaian kinerja positif untuk mewujudkan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan di tengah berbagai perkembangan ekonomi dan politik global pada 2012.

Dengan pemberian kredit yang selektif dan dengan prinsip kehati-hatian, Bank OCBC NISP berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,9 persen pada akhir 2012. Rasio tersebut menurun bila dibandingkan dengan NPL pada akhir 2011 yaitu 1,3 persen.

"Selain itu, RUPST juga memutuskan laba 2012 akan diinvestasikan kembali untuk memperkuat posisi permodalan perseroan dan tidak dibagikan dalam bentuk dividen," katanya.

Parwati mengatakan rencana pertumbuhan bisnis yang tinggi dalam beberapa tahun ke depan memerlukan investasi cukup besar dalam penguatan infrastruktur untuk mendukung perkembangan bank.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com