Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prestasi Bagus, Bankir Raup Bonus

Kompas.com - 04/04/2013, 14:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian investor, cemerlangnya kinerja keuangan 2012 belum tentu mendatangkan dividen. Kondisi ini berbeda dengan para bankir. Kinerja keuangan yang bagus akan menjanjikan remunerasi besar.

Salah satunya manajemenBank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Dari laba bersih 2012, 10 Direksi BTPN mendapatkan remunerasi sebesar Rp 67,6 miliar dan 6 komisaris mendapatkan Rp 17,5 miliar. Porsi bonus ini dibawah 1 persen dari laba bersih 2012, sebesar Rp 2 triliun atau tumbuh 41 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pembagian bonus ini akan disesuaikan beban kerja masing-masing. Tapi jika dirata-rata, setiap direksi mendapatkan Rp 6,76 miliar dan satu orang komisaris Rp 2,92 miliar. Tahun ini BTPN tidak membagikan dividen ke pemegang saham.

Bank BRI Agro juga tidak membagikan dividen. Kendati begitu, direksi dan komisaris tetap menerima bonus Rp 1,65 miliar atau sekitar 5 persen dari laba bersih sebesar Rp 33,02 miliar. "Keputusan ini sudah disetujui pemegang saham," ujar Direktur Utama Bank BRI Agro, Heru Sukanto.

Di BRI Agro, pembagian bonus juga disesuaikan beban kerja direksi. Tetapi sepertinya gambaranya tidak seperti tahun 2011. Dalam laporan keuangan 2011, ada dua direksi yang memerima bonus di atas Rp 1 miliar - Rp 2 miliar per tahun, sisanya tiga direksi dan empat dewan komisaris menerima bonus antara Rp 500 juta - Rp 1 miliar.

OCBC NISP juga tidak membagikan dividen, tapi direksi mendapatkan remunerasi. Direktur Utama OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, menyatakan besaran remunerasi 2012 tidak mengalami perubahan dari tahun 2011. "Besaran tantiem sudah diputuskan oleh dewan komisaris," ujar dia. Sayang, ia tidak menyebutkan angkanya.

Tetapi bila berkaca pada tahun 2011, lima dewan komisaris OCBC NISP menggaet remunerasi Rp 13,86 miliar, sedangkan 10 direksi mendapatkan Rp 56 miliar.

Kondisi berbeda terjadi pada Bank Saudara. Bank miliki Arifin Panigoro ini memberikan dividen 35,08% atau setara Rp 41,69 miliar ke pemegang saham dan bonus Rp 3,56 miliar pada dewan direksi dan komisaris.

Direktur Utama Bank Saudara, Madyantoro Purbo, mengatakan pembagian bonus ke direksi merupakan hal wajar, sebab direksi memiliki target yang harus dicapai. Bia target terpenuhi harus diberikan imbalan. "Besar kecil sangat relatif, tapi setiap keberhasilan harus mendapatkan apresiasi. " Dalam menentukan bonus direksi, pasti sudah memperhitungkan kebutuhan permodalan dan kebutuhan dana operasional tahun berikutnya," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) sempat menyentil perbankan dan BI tentang pembagian bonus perbankan. KPPU menilai, tantiem perbankan yang besar menjadi salah satu sumber inefisiensi di industri perbankan.

Sementara BI dianggap lalai, karena membebaskan tantiem sesuai mekanisme pasar. Padahal seharusnya diatur. (Roy Franedya, Nina Dwiantika, Dessy Rosalina/Kontan)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com