Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Turun, Perusahaan Tambang Bakrie Merugi

Kompas.com - 05/04/2013, 14:38 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu perusahaan tambang milik keluarga Bakrie, mengalami kerugian di sepanjang 2012. Padahal, di tahun sebelumnya, BUMI masih untung.

Berdasarkan laporan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMI mengalami kerugian 705,6 juta dollar AS. Di tahun sebelumnya, BUMI masih untung 231,9 juta dollar AS.

Kerugian yang dialami BUMI tersebut disebabkan perseroan mengalami penurunan pendapatan menjadi 3,77 miliar dollar AS, turun 8,1 persen dari sebelumnya 4 miliar dollar AS. Beban pokok pendapatan perseroan juga melonjak dari 2,41 miliar dollar AS menjadi 2,77 miliar dollar AS. Otomatis laba bruto perseroan juga turun dari 1,59 miliar dollar AS menjadi hanya 997,2 juta dollar AS.

Kerugian perseroan juga disebabkan kenaikan nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual juga turun dari 11,5 juta dollar AS menjadi 6,6 juta dollar AS.

Sementara laba rugi dari selisih kurs juga anjlok dari semula untung 1,29 juta dollar AS menjadi hanya 465,5 ribu dollar AS.

Dari segi utang, perseroan juga mencatatkan kenaikan dari 6,34 miliar dollar AS menjadi 6,9 miliar dollar AS. Utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek 2,55 miliar dollar AS dan utang jangka panjang 2,4 miliar dollar AS.

Sisi ekuitas mengalami penurunan drastis dari semula 1,12 miliar dollar AS menjadi hanya 392,14 juta dollar AS. Laba per saham perseroan juga anjlok dari semula untung 9,45 dollar AS menjadi rugi 32,85 dollar AS per saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com