Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Puji PT Pusri

Kompas.com - 08/04/2013, 16:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memuji manajemen PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) yang ada di Palembang, Sumatera Selatan. Pabrik pupuk tertua di Indonesia ini kini memiliki semangat baru untuk meningkatkan produksi pupuk di tanah air.

Dalam sambutan saat peletakan batu pertama (ground breaking) pabrik pupuk baru milik Pusri di Palembang, Dahlan mengakui bahwa manajemen telah memiliki kinerja bagus sehingga mampu meningkatkan inovasi dan produktivitas kerjanya. "Saya tidak ada pidato, tidak ada pengarahan. Tapi saya cuma ingin memuji manajemen Pusri dan kinerja timnya sangat bagus," kata Dahlan kepada Kompas.com, Senin (8/4/2013).

Pabrik pupuk baru milik Pusri ini menghasilkan 990.000 ton pupuk per tahun dengan konsumsi gas 25 MMBU. Sedangkan pabrik Pusri yang lama menghasilkan pupuk 570.000 ton per tahun dengan konsumsi gas 38 MMBU. Dengan kondisi ini, pabrik baru tersebut nantinya akan mampu meningkatkan kapasitas produksi namun mampu menekan konsumsi penggunaan gasnya.

Selain itu, pabrik pupuk baru ini juga lebih ramah lingkungan karena menggunakan teknologi baru yang lebih efisien. Dahlan mengatakan pihaknya juga bangga kepada jajaran manajemen Pusri karena bisa mendapatkan pendanaan dengan cara club deal yang begitu besar. Bahkan Pusri juga mampu bekerjasama dengan anak perusahaan BUMN lain untuk mendukung bisnisnya, yaitu bekerjasama dengan PT Rekayasa Industri Persero.

"Ini baru pertama kalinya, anak usaha mampu mendapatkan dana begitu besar dengan cara club deal," tambahnya.

Pabrik pupuk baru ini menggunakan teknologi Ases 21 yang dikembangkan Pusri dan Toyo International. Pelaksana proyek tersebut adalah PT Rekayasa Industri Persero dan Toyo Engg Corp International.

Nilai proyek pabrik baru ini mencapai 561 juta dollar AS dengan dana dari konsorsium tujuh bank nasional yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Jabar Banten, Bank Sumselbabel dan Bank UOB Indonesia. "Untuk meningkatkan produktivitas bisnis perseroan, memang harus manajemen sumber daya manusianya yang harus diperbaiki. Sebab, tidak ada gunanya mesin baru jika kualitas manusianya tidak baik," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com