Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: RI Kesulitan Cetak Sawah Baru

Kompas.com - 09/04/2013, 10:42 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono mengatakan, saat ini Indonesia memiliki kendala untuk membuka lahan sawah baru. Masyarakat cenderung mengonversi lahannya untuk hal yang lebih menguntungkan.

Hal itu membuat pasokan beberapa komoditas utama di dalam negeri berkurang, sehingga menyebabkan harga komoditas melonjak. Di sisi lain, kendala tersebut menyebabkan pemerintah harus berani melakukan penjajakan impor komoditas utama untuk memenuhi pasokan kebutuhan di dalam negeri.

"Sekarang kita memiliki problem lahan. Masyarakat melakukan konversi lahan sebesar 100.000 hektar per tahun (dari sawah menjadi lahan lain). Padahal untuk mencetak sawah baru bukan hal mudah di dalam negeri," kata Suswono yang ditemui Kompas.com setelah acara Musyawarah Nasional ke-9 Apindo di Jakarta, Senin (8/4/2013).

Suswono pun akhirnya tidak bisa menyalahkan petani karena mereka melakukan konversi lahan demi mendapatkan keuntungan. Bahkan konversi lahan ini juga dilakukan dengan cara mengonversi jenis tanaman yang ditanam. "Saat ini menanam padi lebih menguntungkan. Tapi petani juga siap konversi komoditas sewaktu-waktu kalau ada komoditas yang tinggi. Petani ini tidak bisa dipaksa untuk menanam komoditas tertentu," katanya.

Pemerintah terus aktif melakukan penjajakan bisnis dengan beberapa negara, khususnya dalam hal komoditas. Saat ini, Perum Bulog telah bekerja sama dengan pihak eksportir beras di lima negara, yaitu Vietnam, Kamboja, Thailand, India, dan Myanmar.

"Namun penjajakan itu bukan berarti kita akan impor beras dari situ. Ini masih kajian, hanya untuk cadangan sewaktu-waktu saja," tambahnya,

Saat ini, pemerintah mengklaim masih akan memprioritaskan hasil panen dari petani di dalam negeri. Sebab hal tersebut akan sesuai dengan Undang-undang Ketahanan Pangan bahwa Indonesia harus mandiri dan berdaulat dalam hal pangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com