Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: Ekonomi Indonesia Akan Tumbuh 6,4 Persen

Kompas.com - 09/04/2013, 14:03 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Bank Pembangunan Asia memprediksi, ekonomi Indonesia mampu menjaga ketahanannya, dan bahkan mencetak pertumbuhan lebih tinggi pada tahun ini dan 2014. Hal ini didorong oleh konsumsi swasta yang kuat dan performa investasi yang membaik.

"Didukung oleh konsumsi yang tinggi, investasi yang meningkat, dan perdagangan antarnegara yang membaik, momentum pertumbuhan di Asia Tenggara, akan terus menguat. Indonesia saat ini berada di jalur yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang," kata Country Director ADB untuk Indonesia Jon D Lindborg, Selasa (9/4/2013), di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta.

Laporan ekonomi utama tahunan ADB 2013 yang berisi prediksi tren ekonomi di kawasan Asia memproyeksikan, Indonesia akan tumbuh ekonominya sebesar 6,4 persen di 2013 dan melaju ke level 6,6 persen di tahun 2014, yang merupakan angka pertumbuhan tertinggi dalam 15 tahun terakhir.

Proyeksi itu mengasumsikan konsumsi swasta akan menguat pada 2013, yang dipicu meningkatnya lapangan pekerjaan, upah minimum rata-rata, gaji pegawai negeri. Pembelanjaan menjelang pemilihan legislatif dan presiden pada 2014 juga diprediksi akan mulai berkontribusi pada meningkatnya konsumsi di paruh kedua 2013.

"Meskipun demikian, hal ini tidak boleh membuat kita berpuas diri. Masih diperlukan usaha terus-menerus untuk memperbaiki iklim investasi, serta mengurangi ketidakpastian peraturan dan birokrasi," kata dia menegaskan.

Laporan ekonomi utama tahunan ADB 2013 mencatat, Indonesia tumbuh 6,2 persen di tahun 2012, sebagai hasil dari tingkat konsumsi domestik dan investasi yang terus menguat. Konsumsi swasta tumbuh 5,3 persen, yang merupakan angka tertinggi dalam empat tahun terakhir, dan berkontribusi hampir setengah dari total pertumbuhan produk domestik bruto dari segi pembelanjaan.

Hal ini didorong oleh makin banyaknya lapangan pekerjaan, meningkatnya gaji, dan rendahnya tingkat inflasi. Sementara itu upaya pemerintah untuk mendorong investasi sektor public dapat dilihat dari semakin meningkatnya belanja modal di sektor ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com