Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Lanjutkan Ekspansi di Myanmar

Kompas.com - 12/04/2013, 08:35 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tetap melanjutkan ekspansi bisnis di Myanmar. Hal tersebut sesuai dengan rencana awal Telkom memasuki Myanmar melalui penetrasi bisnis Information and Communication Technology (ICT) yang salah satunya adalah tender lisensi seluler.

"Pemerintah Myanmar tengah menggencarkan upaya menyediakan akses teknologi informasi bagi rakyatnya. Telkom optimis dapat menjadi mitra terpercaya pemerintah Myanmar dalam pembangunan Infrastruktur teknologi informasi," kata Operation Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo, Jumat (12/4/2013) dalam surat elektroniknya.

Pemerintah Myanmar telah mengumumkan hasil pra-kualifikasi tender lisensi seluler di negara tersebut, di mana Telkom tidak termasuk di dalam shortlisted bidder. Arif menjelaskan, pada tender lisensi seluler, Telkom telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh komite tender. Namun adanya perbedaan persepsi atas salah satu persyaratan, maka membatasi partisipasi Telkom.

Meski tidak berhasil masuk shortlisted bidder tender lisensi seluler di Myanmar, Telkom optimis peluang ekspansi bisnis ke Myanmar masih sangat terbuka. Terutama, bisnis dengan resiko lebih rendah, pengembalian yang lebih cepat dan nilai yang lebih tinggi, seperti bisnis digital media & solusi ICT yang dibutuhkan oleh Small Medium Enterprise (SME) dan korporasi.

Kesiapan Telkom menggarap layanan ICT di Myanmar merupakan bagian dari rencana ekspansi internasional yang sudah dicanangkan. Hingga saat ini, Telkom telah berhasil melakukan ekspansi ke Hong Kong, Timor Leste, Singapura, Australia dan Malaysia.  

"Telkom memprogramkan ekspansi bisnis ke 10 negara, lima di antaranya sudah diwujudkan sementara lima negara lainnya sedang diupayakan," ujar Arif. Sebelumnya, Telkom melalui anak usahanya PT Telekomunikasi International (Telin) sudah melakukan ekspansi bisnis di Hongkong.

Pada awal Oktober 2012, melalui layanan Mobile Virtual Network Operator (MVNO), Telin meluncurkan produk kartu AS 2in1. Sambutan masyarakat Hongkong sangat menggembirakan, ditandai peningkatan pelanggan 52 persen dalam waktu tiga bulan, yakni awal Januari 2013 jumlah pelanggan sebanyak 25 ribu dan pada akhir Maret 2013 naik menjadi 40 ribu. Selain itu, Telin Hong Kong melalui Kartu As 2in1 masuk sebagai top 3 MVNO players bersama Vodafone (SmarTone ) dan People China Mobile (Rekanan).

Masih melalui anak usahanya Telin, Telkom juga berekspansi bisnis di Timor Leste dan berhasil mendapatkan lisensi seluler di negara tersebut dengan menyiapkan investasi tak kurang dari 50 juta dollar Amerika hingga tahun 2015. Dana itu untuk membangun infrastruktur jaringan 2G dan 3G.

Prestasi Telin Timor Leste juga sangat menggembirakan, ditandai percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, di mana pemenuhan Service Coverage Obligation pelanggan sebesar 94 persen yang seharusnya diselesaikan 3 tahun, dipercepat menjadi hanya 1 tahun.

Keberhasilan tersebut juga diiringi penguasaan market share sebesar 9,13 persen hanya dalam waktu satu bulan operasi, dimana pada awal April 2013 jumlah pelanggan sudah mencapai 55.000 pelanggan.    

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com