Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen ESDM: Tidak Ada Opsi Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 12/04/2013, 11:36 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan kebijakan opsi pengendalian harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini sedang dibahas. Belum ada keputusan soal hasil rapat mengenai BBM ini. Namun saat ditanya media soal opsi-opsi yang ada terkait pengendalian BBM ini, Susilo pun mengatakan bahwa tidak ada opsi menaikkan harga BBM.

"Opsinya sama, ada ron dan macam-macam, tapi tidak ada opsi kenaikan. Tidak ada," kata Susilo saat ditemui selepas rapat BBM di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Jumat (12/4/2013).

Namun sayang Susilo enggan menjelaskan alasan tidak memilih opsi menaikkan harga tersebut. Susilo langsung berlalu menuju mobil dinasnya.

Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan saat ini pemerintah belum memutuskan soal pengendalian BBM bersubsidi ini. Namun dia juga mensinyalkan tidak ada opsi kenaikan harga.

"Ini semua arahnya pada penghematan dan pengendalian. Dan penghematan serta pengendalian ini dilakukan secara satu paket karena kita ingin merespon jangan sampai fiskal kita menjadi tidak sehat," kata Agus.

Nantinya, pemerintah juga akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat miskin dan masyarakat kaya akan dikurangi anggaran subsidinya. Namun Agus enggan menjelaskan lebih lanjut soal keputusan pasti rencana pengendalian BBM bersubsidi ini.

"Belum bisa diputuskan. Saya mengerti kalian ingin dapat lebih jauh tapi belum ada informasinya," tambahnya.

Menteri ESDM Jero Wacik di tempat yang sama juga enggan menjelaskan opsi-opsi yang ada terkait pengendalian BBM bersubsidi ini. "Yang perlu diketahui masyarakat, opsi mana pun yang diambil itu selalu ada plus minus jadi tidak ada opsi yang semuanya plus, semuanya enak, itu nggak bisa. Asal opsi yang diambil pasti ada sulitnya, ada minusnya ini harus dimengerti oleh masyarakat," katanya.

Mengutip pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jero mengatakan bahwa masyarakat miskin dan hampir miskin harus dijaga betul kepentingannya. Salah satunya adalah memberikan bantuan kepada orang miskin dan mengurangi anggaran subsidi bagi orang kaya.

Ikuti artikel terkait di Topik Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

    LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    ?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

    ?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

    Whats New
    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com