Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Ada Opsi Naikkan Harga BBM, tapi...

Kompas.com - 12/04/2013, 14:30 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, opsi-opsi pengendalian bahan bakar minyak (BBM) hingga saat ini masih terus dikaji. Tapi pemerintah sudah mengindikasikan mengerucut ke dalam dua opsi. Pertama, opsi menaikkan harga BBM. Kedua, melakukan pengendalian dengan mengurangi subsidi bagi orang yang mampu.

Namun untuk pengendalian BBM bersubsidi dengan menggunakan teknologi informasi (IT), pemerintah menganggap bahwa hal tersebut merupakan kewajiban kebijakan yang pasti dijalankan.

"Opsi yang menaikkan (harga) itu ada opsinya, sementara kita belum memutuskan opsi itu ada. Tapi kalau dalam pembahasan nanti kita lihat mana yang memiliki dampak paling baik. Jadi itu semua opsi dikaji," kata Hatta saat ditemui selepas rapat BBM di kantor Kementerian Perekonomian di Jakarta, Jumat (12/4/2013).

Hatta menambahkan, meski ada opsi menaikkan harga BBM bersubsidi, hal tersebut akan susah dijalankan oleh masyarakat. Sebab, hal ini tentu akan diiringi dampak negatif, khususnya inflasi atau daya beli masyarakat yang menurun.

"Opsi kenaikan (harga) itu kelihatannya memberikan dampak, tapi itu tetap kita kaji," tambahnya.

Hatta menyebutkan, opsi kenaikan harga BBM bersubsidi akan diiringi dengan kebijakan bantuan langsung tunai (BLT). "Oleh karenanya, opsi itu menjadi sulit untuk didapatkan. Anda lihat sendiri Januari seperti apa kejadiannya (imbas kenaikan harga listrik)," ucapnya.

Dua usulan tersebut nantinya akan dibahas di Istana Presiden di Cipanas. Namun, Hatta menjelaskan bahwa soal keputusan tentang pengendalian harga BBM bersubsidi ini belum akan diumumkan dalam rapat tersebut.

Dengan adanya pengendalian BBM, negara akan menghemat anggaran negara. Meski demikian, Hatta masih merahasiakan besaran anggaran subsidi BBM bersubsidi yang bisa dihemat tersebut. "Tidak mungkin sampai Rp 100 triliun, di bawah itu kok," ujarnya.

Ikuti artikel terkait di Topik Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com