Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi bagi Orang Kaya Dikurangi

Kompas.com - 12/04/2013, 15:44 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembahasan terkait rumusan solusi untuk mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak dalam APBN 2013 telah mengerucut. Pemerintah kemungkinan akan mengurangi besaran subsidi BBM bagi golongan masyarakat mampu atau kaya.

Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, dalam jumpa pers, Jumat (12/4/2013), di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta. Wacik menjelaskan, pembahasan terkait solusi pengurangan subsidi BBM dalam rapat kabinet telah mengerucut.

Pada intinya, kebijakan yang akan diambil adalah, subsidi BBM bagi orang mampu dan kaya akan dikurangi. 

"Semula opsi yang ada adalah, menghapus subsidi BBM atau subsidinya nol bagi golongan masyarakat mampu dan kaya," ujarnya. Belakangan, opsi yang mengemuka adalah subsidi BBM bagi orang kaya akan dikurangi.

Adapun pengguna sepeda motor dan angkutan umum masih mendapat subsidi penuh. Saat ini harga keekonomian premium sekitar Rp 9.500 per liter, sedangkan harga premium bersubsidi saat ini hanya Rp 4.500 per liter.

Caranya adalah, pengguna mobil pribadi hanya boleh mengisi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khusus untuk orang mampu atau kaya.

"Untuk pelaksanaannya, kami harus susun detail, bagaimana aturannya agar bisa enak dilaksanakannya, berapa jumlah SPBU yang ada agar di lapangan tidak repot," kata dia.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo menjelaskan, opsi yang mengerucut dalam rapat koordinasi bidang perekonomian maupun rapat kabinet justru bukan kenaikan harga BBM bersubsidi meski opsi itu masih tetap terbuka untuk dilaksanakan.

"Sebetulnya wacananya adalah, subsidi BBM harus dikurangi karena subsidi yang selama ini dikasihkan tidak tepat sasaran," ujarnya.

"Jadi termasuk opsi yang mengurangi atau menghapus subsidi yang biasanya diberikan atau dinikmati orang kaya, yang berpunya kemudian dipindahkan ke orang yang kurang mampu," kata Susilo menjelaskan.

Beberapa opsi yang dibahas adalah pembatasan BBM bersubsidi, pemantauan dan pengendalian BBM bersubsidi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

    Whats New
    Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

    Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

    Whats New
    Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

    Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

    Whats New
    BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

    BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

    Whats New
    Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

    Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

    Whats New
    Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

    Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

    Whats New
    ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

    ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

    Whats New
    KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

    KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

    Whats New
    Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

    Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

    Whats New
    Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

    Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

    Whats New
    BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

    BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

    Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

    Whats New
    Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

    Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

    Whats New
    Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

    Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

    Whats New
    Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

    Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com