JAKARTA, KOMPAS.com -- Amerika Serikat mulai gerah dengan arah kebijakan pelemahan mata uang Jepang, yen. Dalam laporan tengah tahunan Treasury Department AS kepada Kongres, terdapat rencana untuk menekan Jepang dalam soal itu.
Seperti dikutip ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (15/4/2013), AS menyatakan hal itu. AS tidak sependapat dengan komitmen menggunakan kebijakan menargetkan nilai tukar yang dilemahkan untuk tujuan meningkatkan daya saing.
Mata uang yen dianggap melemah terlalu cepat. Pada akhir pekan lalu, mata uang yen telah melemah lebih dari 12 persen sepanjang tahun ini terhadap mata uang dollar AS.
Sebelumnya Gubernur Bank Sentral Jepang menargetkan akan menaikkan nilai aset dalam neracanya hingga 30 persen dari PDB Jepang untuk 24 bulan ke depan dengan membeli surat utang pemerintah Jepang sebesar 7,5 triliun yen (74 miliar dollar AS) per bulan.
Lana menyebut, injeksi tersebut diperkirakan bisa membawa yen melemah hingga 120 poin per dollar AS. Kebijakan Jepang ini juga diikuti oleh negara-negara eksporter Asia lainnya, seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia yang menjadi kompetitor Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.