Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM untuk Mobil Akan Dibatasi

Kompas.com - 16/04/2013, 09:31 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan pemerintah mensinyalkan akan membatasi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan pribadi, khususnya mobil pelat hitam. Hal ini dilakukan untuk menekan anggaran subsidi BBM yang terus melonjak.

Opsi yang akan dilakukan adalah menaikkan harga BBM bersubsidi dan otomatis akan menekan anggaran subsidi BBM untuk mobil pribadi.

"Opsinya Rp 4.500-Rp 9.000 subsidi untuk kendaraan pribadi akan dikurangi. Tapi berapa (besarannya) belum diputuskan," kata Susilo selepas rapat koordinasi tentang BBM bersubsidi di kantor Kementerian Perekonomian, Senin malam (15/4/2013).

Artinya, harga premium subsidi yang saat ini dijual Rp 4.500 per liter akan dinaikkan harganya hingga batas atas (harga keekonomian premium). Namun untuk besaran kenaikan (dan otomatis akan memangkas anggaran subsidi per liter BBM) belum diputuskan oleh pemerintah semalam.

Hari ini, pemerintah kembali melakukan rapat koordinasi dengan seluruh gubernur di Indonesia di kantor Kementerian Dalam Negeri dan sekaligus akan diikuti oleh 8 menteri.

"Apapun keputusan pemerintah nanti, ini masih perlu koordinasi dengan gubernur dan bupati agar berjalan lancar supaya tidak ada salah pengertian," tambahnya.

Rapat tentang BBM ini diikuti oleh Menteri Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian, Menteri ESDM, Menteri Perdagangan, Menteri BUMN dan Menteri Dalam Negeri.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Pemasaran Niaga Pertamina Hanung Budya mengaku siap atas keputusan pemerintah soal pengendalian BBM bersubsidi ini. Namun Hanung belum mau berkomentar soal rencana pengendalian BBM bersubsidi ini akan berbentuk seperti apa.

Ikuti artikel terkait di Topik Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com