Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPR Bersubsidi BTN Baru 12 Persen dari Target

Kompas.com - 19/04/2013, 11:09 WIB

BATAM, KOMPAS.com - Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi oleh Bank Tabungan Negara selama kuartal I, Januari-Maret, tahun 2013 sebesar Rp 1,2 triliun atau 16.737 unit. Pencapaian itu hanya 12 persen dari target penyaluran KPR bersubsidi tahun ini sebesar 120.000 unit.

Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono, di Batam, Kamis (18/4/2013), mengemukakan, rendahnya penyaluran itu disebabkan pasokan rumah bersubsidi masih terbatas. Penyaluran KPR bersubsidi pada umumnya akan meningkat pada kuartal II dan kuartal III seiring penyelesaian proyek-proyek perumahan.

Dia menambahkan, dari total penyaluran KPR bersubsidi melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan sebesar 16.737 unit, jumlah penyaluran untuk rumah susun hanya 36 unit. Hal itu disebabkan minimnya proyek rumah susun subsidi. Pembangunan rumah susun bersubsidi di DKI Jakarta terhenti sejak tahun 2010.

85 persen

Menurut Maryono, penyumbang terbesar kredit perumahan berupa KPR nonsubsidi, yakni 55 persen dari total kredit, sedangkan KPR bersubsidi 45 persen. Sejauh ini, alokasi kredit BTN mencakup kredit perumahan sebanyak 85 persen dan kredit nonperumahan 15 persen.

Pada kuartal I-2013, penyaluran KPR nonsubsidi mencapai Rp 2,9 triliun, atau meningkat dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,1 triliun. Penyaluran KPR nonsubsidi didominasi untuk perumahan seharga Rp 200 juta-Rp 300 juta per unit.

Rumah bersubsidi ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan penghasilan maksimum Rp 3,5 juta per bulan untuk kepemilikan rumah tapak serta berpenghasilan maksimum Rp 5,5 juta per bulan untuk kepemilikan rumah susun. Tahun 2013, Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan penyerapan rumah bersubsidi sebanyak 121.000 unit. Dari jumlah tersebut, BTN berencana menyalurkan 90 persen-100 persen. (LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com