Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Provinsi Bersikeras Lengserkan Ketua Umum Kadin

Kompas.com - 19/04/2013, 20:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia masih diusik soal pelengseran Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto. Lima Kadin Provinsi bersikeras mengusulkan digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk melengserkan Ketua Umum.

Ketua Kadin Bengkulu Fery Rizal mengatakan, hingga saat ini 24 Kadin Provinsi sudah menolak usulan Munaslub untuk melengserkan Ketua Umum Kadin tersebut. "Sebenarnya ada sembilan Kadin Provinsi yang ingin memerlukan pertanggungjawaban Kadin Pusat. Namun, setelah dilakukan sosialisasi, hanya tersisa lima Kadin Provinsi yang masih menginginkan Munaslub," kata Fery dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Fery enggan menjelaskan provinsi mana saja yang masih menginginkan upaya penggulingan Ketum Kadin tersebut. Ia mengatakan, sebagian besar Kadin yang membangkang itu berasal dari wilayah timur Indonesia.

Fery menjelaskan, sikap keras dari lima Kadin Provinsi yang terus mendesak Munaslub ini cukup menimbulkan tanda tanya. Hal itu dikarenakan sebagian besar Kadin Provinsi bersama-sama dengan Kadin Pusat sudah melakukan upaya sosialisasi dan komunikasi, tetapi kelima Kadin provinsi tadi tidak meresponsnya dengan positif.

"Agak aneh, ini sebenarnya motifnya apa karena Kadin Pusat dan kadin-kadin provinsi lainnya sudah melakukan pembahasan dengan mereka. Namun, mereka tetap bersikeras tidak mau mencari solusi dengan duduk bersama, melainkan dengan Munaslub," kata Fery.

Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Fahmi Idris juga telah mengimbau bahwa ketika ada problem dalam organisasi bisnis seperti Kadin, jalan penyelesaian yang biasa dilakukan sama seperti dalam dunia bisnis. Fahmi mengatakan, pihak-pihak yang berseteru dapat duduk bersama melakukan pembicaraan yang mutualisme, bukan seperti mekanisme politik dengan menggelar Munaslub.

"Munaslub bukan jalan penyelesaian masalah. Kita biasa melakukan penyelesaian dengan duduk bersama-sama seperti layaknya orang berbisnis. Jadi saya kira ada gelagat tidak baik di balik desakan Munaslub yang semakin terlihat mengada-ada," kata Fahmi.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Kadin Jawa Timur La Nyalla Mataliti. Menurutnya, agenda Munaslub itu kurang tepat untuk dilakukan dalam organisasi Kadin. "Tidak ada itu Munaslub, kita ini organisasi bisnis, bukan politik. Munaslub itu cara politik, bukan pebisnis. Jawa Timur jelas menolak usulan Munaslub, seperti juga 24 Kadin provinsi dalam rakornas lalu," kata La Nyalla.

Hingga saat ini, sebanyak 24 Kadin provinsi telah menyatakan dukungannya agar Dewan Pengurus Kadin menjabat hingga masa akhir jabatannya pada 2015. Dukungan yang sama juga telah disampaikan oleh Fahmi Idris. Selain itu, seluruh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, yaitu Sofyan Wanandi, Agus Gumiwang Kartasasmita, Toni Uloli dan Azis Sjamsuddin, serta sejumlah asosiasi besar, seperti REI, API, Apindo, dan Gapmmi, juga menyatakan menolak usulan Munaslub karena tidak sejalan dengan visi-misi organisasi Kadin Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com