KPR Melesat, Laba BJB Meningkat 37 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR) mencatatkan laba bersih sepanjang kuartal I-2013 sebesar Rp 372 miliar, naik 37,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba disebabkan karena operasional perseroan.

"Kenaikan laba ini juga disebabkan karena kenaikan pendapatan bunga namun biaya dana bisa ditekan," kata Direktur Utama Bank Jabar Banten Bien Subiantoro dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (21/4/2013).

Bien menjelaskan, pendapatan bunga meningkat karena dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit sebesar 36 persen menjadi Rp 37,8 triliun. Hal ini pula yang menyebabkan laba perseroan melonjak. Penyaluran kredit terbesar dikontribusikan dari kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp 2,287 triliun atau meningkat 244 persen.

Selain KPR, perseroan juga mencatat kenaikan kredit mikro sebesar Rp 5,1 triliun. Di sisi lain, perseroan bisa memangkas biaya dana mahal (deposito) dari semula Rp 32,3 triliun menjadi Rp 22,62 triliun. Pemangkasan biaya dana mahal ini agar dana murah bisa lebih seimbang. Sementara untuk dana murah seperti giro naik 28,5 persen menjadi Rp 15,4 triliun dan tabungan naik 42,5 persen menjadi Rp 7,1 triliun.

"Sedangkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 48,6 triliun," tambahnya.

Dari sisi aset, perseroan mencatatkan kenaikan 7,4 persen menjadi Rp 68,4 triliun. Ke depan, perseroan akan meningkatkan pengembangan Waroeng Bank Jabar Banten untuk penyaluran kredit mikro. Saat ini sudah ada 437 unit Waroeng Bank Jabar Banten yang tersebar di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Tahun ini perseroan akan menambah 200 unit lagi.

"Hingga di akhir tahun ini, perseroan menargetkan kredit mikro bisa menembus Rp 6,1 triliun," tambahnya.