Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Lepas Treasury Stock, Ini Tanggapan Dahlan

Kompas.com - 22/04/2013, 17:00 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan angkat bicara soal rencana PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan melepas saham treasury hasil aksi beli kembali (buyback) sejak 2005 - 2012. Apa tanggapannya?

"Itu urusan korporasi, saya serahkan ke manajemen," kata Dahlan saat ditemui di acara CFO Forum Bank Mandiri di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (22/4/2013).

Sebenarnya, Dahlan mengaku baru mendengar rencana aksi korporasi salah satu BUMN tersebut. Namun rencana ini dianggap merupakan aksi korporasi normal karena memang dianggap harga saham Telkom sudah terlalu mahal. Cara ini sebenarnya juga sudah dilakukan oleh PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Namun harga saham SMGR saat ini juga sudah mulai mahal lagi.

"Kalau terlalu mahal (harga sahamnya), nanti transaksi terlalu kecil. Ini normal saja bagi perusahaan yang harga sahamnya sudah terlalu mahal. Memang ada baiknya dilakukan oleh Telkom," tambahnya.

Terkait mekanismenya serta rasio, Dahlan akan menyerahkan ke pihak manajemen Telkom.

Seperti diberitakan, Direktur Keuangan TLKM Honesty Basyir mengatakan, aksi ini sesuai dengan ketentuan dari otoritas, yaitu perusahaan wajib melepas treasury stock dari neraca keuangan. "Pelepasan akan dilakukan selama tiga tahun. Due date tahap I pada Agustus 2013," kata dia, Jumat (19/4/2013).

Saat ini jumlah treasury stock milik TLKM sebanyak 1,01 miliar saham. Pada tahap pertama perseroan ini akan melepas 211,3 juta saham.

Honesty memproyeksi, nilai pelepasan saham bisa mencapai Rp 1,8 triliun. TLKM bisa melepas saham treasuri tersebut dengan berbagai cara. Honesty menyebut dengan exchangable bond, dibagikan kepada manajemen dan karyawan sebagai MSOP, dijual ke pasar dan bisa juga dengan dijual ke investor strategis alias private placement.

Honesty menambahkan, cara lain dengan membatalkan (cancellation) atau mengeluarkan dari neraca. Sehingga, terjadi pengurangan modal. Namun, proses tersebut masih harus melalui persetujuan dari rapat umum pemegang saham berikutnya. Dia bilang, pada rapat umum pada hari Jumat (19/4/2013) belum mendapat persetujuan terkait hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com