Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gula di Perbatasan Mahal, Perlu Impor Lagi?

Kompas.com - 24/04/2013, 17:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya kini sedang mengkaji kebutuhan untuk mengimpor atau tidak atas kekurangan pasokan gula di perbatasan. Sebab, harga gula di perbatasan kalah bersaing dengan harga gula di negara tetangga.

"Saya rasa akan mencermati itu sebagai sesuatu yang dibutuhkan. Kita sedang mencari cara terbaik," kata Bayu saat ditemui di Pameran Inacraft di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Saat ini, harga gula di perbatasan dari negeri tetangga cenderung lebih murah dibanding harga gula Indonesia. Hal inilah yang menjadi permasalahan bagi warga perbatasan, apakah harus mengonsumsi gula domestik dengan harga lebih mahal atau membeli dari negeri tetangga dengan harga yang lebih murah.

"Kita cari cara mekanisme terbaik, apakah bisa bawa produksi gula kita ke perbatasan, sehingga harganya tidak mahal. Masalahnya adalah harga gula dari negeri tetangga itu lebih murah daripada kalau kita membawa dari sini," jelasnya.

Bayu pun masih enggan menjelaskan apakah sikap pemerintah akan menambah kuota konsumsi gula dari impor atau tetap menggunakan gula domestik. "Belum diputuskan, masih dihitung," jelasnya.

Seperti diberitakan, gula ilegal asal Malaysia kembali marak beredar di Kalimantan Barat setelah stok gula impor khusus untuk wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia habis. Padahal, saat ini belum ada tambahan kuota impor khusus yang baru.

Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Perbatasan Indonesia HR Thalib, Rabu (10/4/2013), menjelaskan, kuota gula impor khusus 2012 sebanyak 17.500 ton. Gula itu sudah selesai didistribusikan pada awal 2013. Setelah gula impor habis terserap pasar, gula ilegal kembali marak beredar. Salah satunya yang berhasil disita oleh Kepolisian Resor Landak sebanyak 360 karung atau 18 ton pada Jumat lalu.

"Gula impor khusus dari Thailand bisa membantu menekan peredaran gula ilegal, selain juga menghasilkan pemasukan pajak impor bagi negara. Kami sudah mengusulkan lagi kuota gula impor khusus kepada Menteri Perdagangan dan berharap bisa disetujui secepatnya," kata Thalib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com