Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Minim, Laba Bersih Astra International Turun

Kompas.com - 25/04/2013, 08:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan Rp 46,7 triliun selama triwulan pertama 2013 atau naik satu persen dibanding periode sama 2012 sebesar Rp 46,4 triliun.

Direktur Utama Astra International, Prijono Sugiarto  mengatakan, minimnya pendapatan perseroan membuat laba bersih mengalami penurunan sebesar tujuh persen dari Rp 4,6 triliun pada kuartal pertama 2012 menjadi Rp 4,3 triliun pada periode sama 2013.

"Dalam jangka pendek keuntungan Astra akan dipengaruhi oleh kenaikan biaya tenaga kerja, melemahnya harga komoditas, persaingan di industri otomotif serta dampak dari peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah. Namun, prospek ekonomi Indonesia tetap positif," ujarnya dalam siaran pers Rabu (24/4/2013).

Ia mengakui kinerja perseroan dan anak perusahaan (Astra) pada kuartal pertama tahun 2013 memang menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Ia mengatakan kegiatan Grup Astra tetap akan fokus kepada enam lini bisnis inti, yakni divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.

Dari divisi otomotif, Prijono mengemukakan sepanjang kuartal pertama tahun 2013 permintaan kendaraan bermotor tetap tinggi, terutama didukung oleh meningkatnya pendapatan masyarakat dan tingkat suku bunga pinjaman yang terjangkau.

Namun demikian, lanjut dia, peningkatan persaingan akibat meningkatnya kapasitas produksi domestik serta naiknya biaya tenaga kerja telah menyebabkan penurunan kontribusi laba bersih dari segmen otomotif.

Ia menambahkan divisi alat berat dan pertambangan juga mengalami penurunan 26 persen menjadi Rp 0,7 triliun. PT United Tractors Tbk (UNTR) yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih 26 persen menjadi Rp 1,1 triliun, sementara pendapatan bersih menurun sebesar 17 persen.

Kendati demikian, dipaparkan Prijanto, laba bersih divisi jasa keuangan mengalami kenaikan 23 persen menjadi Rp1 triliun. Kondisi itu memberi kontribusi positif terhadap Astra.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com