Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Angkutan Barang Rugi Miliaran

Kompas.com - 25/04/2013, 11:35 WIB
Harry Susilo

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Kelangkaan solar bersubdisi membuat truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, tidak dapat melakukan aktivitas bongkar muat sesuai jadwal karena harus mengantre solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Akibatnya, pengusaha transportasi rugi miliaran rupiah.

Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Pelabuhan Tanjung Perak Kody Lamahayu mengatakan, kelangkaan solar bersubsidi membuat truk harus antre untuk mengisi solar 3-4 jam di SPBU sehingga mengurangi frekuensi pengangkutan barang.

"Seharusnya sehari bisa 2-3 kali angkut jadi hanya sekali angkut karena truk mesti antre solar dulu," kata Kody, saat dihubungi, Kamis (25/4/2013).

Berkurangnya frekuensi pengangkutan barang ini membuat pengusaha transportasi merugi Rp 2 miliar - Rp 3 miliar per hari. Di Pelabuhan Tanjung Perak, terdapat 8.200 unit truk yang melakukan aktivitas bongkar muat setiap hari.

Untuk itu, Kody menuntut pemerintah menyediakan solar bersubsidi sesuai kuota dan kebutuhan masyarakat sehingga tidak terjadi kelangkaan. Bagi dia, harga solar lebih baik dinaikkan asalkan tidak terjadi kelangkaan. "Kalau solar langka kami merugi lebih banyak," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com