Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2013, 04:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisruh pelengseran Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto makin berlanjut. Setelah gagal melengserkan Suryo melalui wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Kadin daerah membentuk Kadin tandingan.

Saat ini, Kadin tandingan tersebut telah memutuskan secara sepihak melalui Munaslub di Pontianak dan memiliki pengurus sementara Kadin Indonesia yaitu Oesman Sapta Odang.

Oesman Sapta ditunjuk bersama empat orang lainnya dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Kadin Indonesia di Pontianak yang berakhir pada Sabtu (27/4/2013) sore.

Namun Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi dan Anggota Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Arifin Panigoro menolak Oesman Sapta sebagai pengurus sementara Kadin Indonesia tandingan tersebut.

Keduanya tidak mengakui keabsahan Munaslub Pontianak sebagai forum resmi Kadin Indonesia. "Saya sudah cukup sibuk di Apindo. Munaslub Pontianak secara sepihak dan tidak sah mencatut nama saya tanpa sepengetahuan saya. Sejak awal saya sudah tidak setuju dengan usulan Munaslub. Munaslub Pontianak tidak memiliki keabsahan sebagai forum resmi Kadin Indonesia. Saya tidak ikut campur disitu," kata Sofjan dalam siaran pers di Jakarta, Senin (29/4/2013).

Anggota Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Arifin Panigoro juga mengungkapkan hal senada. Namanya dicatut oleh Munaslub Pontianak yang dipimpin Oesman Sapta Odang. Bahkan Arifin juga tidak diberikan informasi apapun soal adanya Munaslub Pontianak. Apalagi sampai diangkat mendampingi Oesman Sapta.

"Jelas saya menolak pengangkatan itu. Sejak awal saya tidak setuju dengan adanya Munaslub. Posisi saya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Kadin, sama seperti keempat Wakil Dewan Pertimbangan Kadin yang menolak diadakannya Munaslub," kata Arifin.

Seluruh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia yaitu Sofjan Wanandi, Tony Uloli, Aziz Sjamsuddin dan Agus Gumiwang Kartasasmita memang sejak awal menolak usulan Munaslub.

Posisi keempatnya berseberangan dengan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Oesman Sapta Odang yang mendukung dan memfasilitasi usulan Munaslub, meski hanya didukung oleh enam Ketua Kadin Daerah.

"Usulan Munaslub ini tidak mewakili mayoritas anggota KADIN, karena sebagian besar KADIN Daerah, Asosiasi, Dewan Penasihat dan Dewan Pengurus KADIN mendukung kepengurusan yang sekarang hingga akhir masa jabatannya di 2015," ujar Tony Uloli.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Agus Gumiwang Kartasasmita ketika dikonfirmasi juga menyatakan hal senada. "Munaslub ini kan mekanisme parpol, sebagaimana dikatakan Pak Fahmi Idris sebagai Ketua Dewan Penasihat Kadin. Selayaknya mekanisme yang seperti itu tidak dilakukan untuk organisasi pengusaha seperti Kadin. Kita ini kan pengusaha, caranya ya kompetisi sehat," ujar Agus Kartasasmita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com