Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha SPBU Solo Raya Tolak Rencana Dua Harga BBM

Kompas.com - 29/04/2013, 09:46 WIB
Sri Rejeki

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Para pengusaha SPBU yang bernaung di bawah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Surakarta yang mencakup tujuh kota/kabupaten di eks Karesidenan Surakarta menolak wacana pemerintah menetapkan dua harga bahan bakar minyak (BBM), yakni Rp 4.500 dan Rp 6.500/liter.

Penolakan ini juga diutarakan operator, supervisor, dan pengawas SPBU. Jika penolakan ini tidak diperhatikan pemerintah, mereka berencana berhenti beroperasi selama 24 jam pada tanggal 6 Mei mendatang. Jumlah SPBU di eks Karesidenan mencapai 130 unit yang tersebar di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Sragen, Wonogiri, dan Boyolali.

"Pengusaha SPBU dan Paguyuban Pengawas Pompa bensin (Panwaspom) di Solo Raya menolak rencana pemerintah menaikkan BBM dengan dua harga," kata Ketua Hiswana Migas Surakarta Suwardi, Senin (29/4/2013).

Sekretaris Hiswana Migas Surakarta Andi Firman mengatakan, pihaknya akan melayangkan pemberitahuan rencana stop operasi 6 Mei mendatang kepada polisi, pihak terkait lainnya, dan sosialisasi kepada masyarakat.

"Sebelum itu kami siap melayani masyarakat memenuhi tangki kendaraannya agar tetap bisa berjalan pada tanggal 6 Mei," kata Andi.

Pengusaha SPBU di Wonogiri, Mulyadi mengatakan, jika kebijakan dua harga tetap dilakukan rawan menimbulkan penyimpangan. Menurutnya, kendaraan berpotensi curang menggunakan plat kuning palsu agar bisa membeli BBM dengan harga Rp 4.500/liter.

Manajer SPBU di Sunggingan, Boyolali, Sarwana mengatakan, kebijakan ini cenderung merugikan SPBU karena menurunkan omzet SPBU. Martinus Wahyu dari Panwaspom Sukoharjo mengatakan, operator di lapangan akan menjadi pihak pertama yang terkena dampak. Mereka akan kesulitan menentukan mana yang berhak membeli BBM dengan harga Rp 4.500 karena belum ada payung hukumnya.

Danang dari Panwaspom Solo mengatakan, kebijakan dua harga BBM berpotensi menimbulkan kerawanan sosial. Pihaknya khawatir dengan keselamatan operator SPBU.

"Kalau kami dipukuli karena tidak mau menjual dengan harga Rp 4.500 kepada orang yang kami anggap tidak berhak, siapa yang akan bertanggung jawab? Kalau melibatkan aparat keamanan, biaya operasional akan bertambah," kata Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com