Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Subsidi Tak Lebih Rp 6.500

Kompas.com - 30/04/2013, 03:30 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah kemungkinan akan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dengan sistem satu harga. Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi ini berada di kisaran harga kurang dari Rp 6.500 per liter.

Menurut rencana, penjelasan mengenai langkah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Selasa ini, pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional. Gubernur, pejabat daerah, dan para menteri hadir pada kegiatan tersebut.

”Jadi, kemungkinan satu harga sesuai keinginan masyarakat dan di bawah Rp 6.500 per liter,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Senin (29/4), di halaman Istana Negara. Hal tersebut disampaikan Jero seusai mengikuti rapat terbatas yang membahas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Rapat dihadiri Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri, antara lain Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Menurut Jero, pemerintah mendengar masukan dari sejumlah pihak, termasuk anggota DPR dan masyarakat, bahwa sistem dua harga bakal menimbulkan kerumitan. ”Rakyat repot, kami lebih repot. Maka, pemikiran itu (sistem satu harga) kami adopsi. DPR juga banyak berkomentar sebaiknya jangan dua harga. Saya menanyai beberapa gubernur dan mereka usul lebih praktis satu harga,” ujarnya.

Ia menjelaskan, besar kenaikan harga masih dihitung karena berkaitan dengan berbagai aspek, seperti inflasi. Namun, Jero menyatakan, kenaikan harga tidak akan membuat harga BBM bersubsidi sampai Rp 6.500 per liter.

Dalam rapat, menurut Jero, Presiden meminta proteksi terhadap rakyat miskin mendapatkan perhatian utama. ”Kalau memang nanti opsinya satu harga, kita hitung berapa persen inflasinya. Kalau inflasinya lumayan, harus dipastikan langkah proteksi kepada rakyat miskin. Kompensasi harus jelas: apa saja, berapa, dan dalam bentuk apa,” tuturnya.

Jero meminta masyarakat bersabar karena dalam urusan menaikkan harga BBM, perlindungan terhadap masyarakat miskin harus benar-benar disiapkan matang. ”Jadi, bersabar sedikit. Saya tidak ragu-ragu, tetapi beri waktu kepada pemerintah yang ingin memproteksi masyarakat menengah ke bawah,” ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa juga menegaskan, pemerintah tengah mendalami opsi kenaikan satu harga BBM. Hatta mengakui, penerapan opsi yang lain, yakni kenaikan dua harga BBM, sebenarnya opsi terbaik. Namun, opsi dua harga itu secara operasional sulit sekali dijalankan.

”Pihak SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) menghendaki satu harga, pandangan masyarakat juga seperti itu. Hanya memang kita harus hati-hati, harus terukur betul dari sisi inflasi,” katanya.(WHY/ATO/EVY/PRA/WIE/ODY/REN/KOR/IRE/RAZ/BAY/WHO/MHF/CHE/JON/GRE/ABK/las)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com