Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data AS dan Eropa Lemah, Harga Minyak Dunia Jatuh

Kompas.com - 01/05/2013, 08:07 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com  Harga minyak dunia jatuh pada Selasa (30/4/2013) waktu setempat, (Rabu pagi WIB), setelah data manufaktur AS yang lemah dan laporan ekonomi suram Eropa meningkatkan kekhawatiran baru tentang permintaan minyak mentah.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, menetap di 93,46 dollar AS per barrel, turun 1,04 dollar AS dari penutupan Senin.
     
Sementara minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Juni jatuh 1,44 dollar AS, ditutup pada 102,37 dollar AS per barrel di perdagangan London.
     
Kontrak WTI turun tajam pada awal perdagangan AS setelah indeks pada aktivitas manufaktur AS di daerah Chicago secara tak terduga merosot ke dalam wilayah kontraksi pada April.

"Apa yang benar-benar memukul sentimen angka itu jatuh ke tingkat terendah sejak September 2009," kata Fawad Razaqzada, analis pasar minyak di GFT Markets.

Di sisi lain, dari Atlantik, data zona euro menunjukkan tingkat pengangguran mencapai rekor 12,1 persen dan inflasi turun menjadi 1,2 persen, sementara penjualan ritel di Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, turun.

"Pasar hanya khawatir bahwa bukan hanya ekonomi AS, melainkan juga ekonomi global mungkin agak moderat dan itu menyiratkan permintaan lebih lemah," kata Bart Melek dari TD Securities.

Pasar juga menunggu hasil pertemuan kebijakan bank-bank sentral utama pekan ini dengan harapan bahwa stimulus akan terus mengalir dalam upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Pengatur kebijakan Federal Reserve AS, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), akan mengakhiri pertemuan dua hari pada Rabu. Hal ini secara luas diharapkan mempertahankan suku bunga ultrarendah dan program pembelian obligasi 85 miliar dollar AS per bulan.
     
Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengungkapkan keputusan suku bunga terbarunya pada Kamis. Sebagian besar analis memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga acuannya, yang sudah pada titik terendah sepanjang waktu 0,75 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com