Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Pastikan Foxconn Masuk Indonesia Tahun Ini

Kompas.com - 01/05/2013, 09:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat memastikan Foxconn masuk ke Indonesia tahun ini. Hal ini setelah ada pembicaraan khusus dengan Hon Hai Precision Industry, selaku induk dari Foxconn.

"Iya, Foxconn tahun ini masuk. Saya tidak bisa cerita siapa partnernya, lokasi (pabriknya) di mana karena mereka mau menggelar konferensi pers sendiri," kata Hidayat saat ditemui di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa malam (30/4/2013).

Hidayat menambahkan, rencana Foxconn untuk berinvestasi di Indonesia ini memang atas permintaan pemerintah Indonesia. Sebab, nilai impor produk teknologi, khususnya ponsel melambung tinggi akhir-akhir ini. Dengan kondisi itu, maka pemerintah mengantisipasi kecenderungan impor ponsel itu dengan menginginkan Foxconn sebagai perusahaan manufaktur bisa berinvestasi di Indonesia dan memproduksi ponsel dari segala vendor di sini.

Apalagi, Foxconn saat ini memang telah dikenal sebagai perusahaan pemanufaktur ponsel maupun tablet besutan Apple baik iPhone maupun iPad. Sehingga untuk memproduksi ponsel atau tablet lokal, Foxconn tidak akan mengalami masalah.

Soal insentif, pemerintah belum berani memastikan. Sebab, saat ini pemerintah akan melakukan negoisasi terkait hal tersebut. "Saya tidak berani memastikan sekarang. Yang pasti mereka minta insentif pajak. Tapi kita mau negoisasi dulu sebab mereka masuk ke sini atas permintaan kita untuk meringankan beban impor kita yang begitu tinggi," tambahnya.

Selain insentif pajak, Foxconn juga meminta ada pengetatan standar produk. Hal ini dilakukan agar produk-produk tersebut tidak disaingi dengan produk-produk liar selundupan.

Terkait kapan mereka masuk, Hidayat masih merahasiakan dan membiarkan Foxconn sendiri yang akan memberikan klarifikasi. "Pokoknya tahun ini, pasti," jelasnya singkat.

Seperti diberitakan dan mengutip dari Reuters, juru bicara Hon Hai Simon Hsing mengatakan bahwa pihaknya sedang terlibat pembicaraan dengan sejumlah produsen ponsel lokal Indonesia terkait kemungkinan investasi. Pernyataan Hsing sekaligus memberikan konfirmasi bahwa Hon Hai memang berniat menanam investasi di Indonesia.

Bentuk investasi akan ditentukan kemudian setelah Hon Hai menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan pemerintah Indonesia, secepat-cepatnya bulan Mei mendatang.

Hsing menambahkan, perusahaan yang memayungi Foxconn itu tak berniat mengekspor ponsel dari Indonesia ataupun memproduksi produk-produk Apple di Tanah Air. Sebaliknya, Hon Hai ingin memproduksi ponsel untuk merek-merek lokal dan memasarkannya di negeri ini pula.

"Kami mengincar pasar ponsel Indonesia yang bernilai 2,4 miliar dollar AS," jelas Hsing.

Hon Hai tidak menjelaskan berapa persisnya nilai investasi di Indonesia, tetapi sebelum ini Menteri Perdagangan GIta Wiryawan sempat menyebut kisaran 5 hingga 10 miliar dollar AS. Gita juga menerangkan bahwa Hon Hai berniat membangun kawasan Industri di dekat Jakarta dan memproduksi 3 juta ponsel per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com