Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Barang Bekas, Riki Raup Omzet Rp 70 Juta

Kompas.com - 01/05/2013, 14:29 WIB

KOMPAS.com — Siapa sangka dari barang bekas bisa mendatangkan keuntungan. Dari ketekunannya mengumpulkan berbagai jenis barang bekas, Riki Toreh, warga Jalan Venus, Kota Pematang Siantar, berhasil menyulapnya menjadi gunung uang.

Ia mendaur ulang semua barang bekas itu menjadi bernilai jual. Itulah yang ditekuni pria berdarah Manado ini sejak sembilan tahun lalu. Industri rumah tangga ini diberi nama Limbah Karya Mandiri oleh Riki.

Ide mengolah barang bekas itu dimulai sejak 2004. Jelang Natal, Riki dan ayahnya Zulkarnain Toreh berniat menjual trompet dari kemasan air mineral bekas.

"Pertama kali jualan dulu di depan Lapangan Adam Malik Siantar, kami buat 200 trompet harganya Rp 7.500. Sehari cuma satu orang yang beli, itu pun sudah senang kali," kenang Riki.

Tahun-tahun berikutnya, trompet dari barang bekas terus dimodifikasi. Adalah sang ayah, Zul Toreh, yang menjadi kreatornya. Idenya sering datang tiba-tiba dan tidak menyontek dari karya orang lain.

Setelah trompet dari barang bekas laris manis, pensiunan dini TNI ini mencoba membuat produk lain, seperti pernak-pernik untuk Natal. Pohon natal, hiasan dinding, dan sebagainya berhasil dibuat dan dijajakan di pinggir Jalan Sutomo Pematang Siantar menggunakan mobil pikap oleh putra satu-satunya, Riki Toreh. Produk barang bekas mereka ternyata diminati. Pada 2010, omzet mereka menembus angka Rp 70 juta.

Setelah berhasil dalam produk Natal, Riki mencoba menjajal pernak-pernik Lebaran, seperti membuat hiasan ketupat, beduk, hiasan dinding, trompet gajah, dan sebagainya dari barang-barang bekas.

Hasilnya di luar dugaan Riki. Produk mereka, terutama beduk dari ukuran kecil sampai ekstra besar, sangat diminati. Pembelian membeludak, produksi 500 pernak-pernik habis terjual, malah kurang. Sebab, permintaan dari Medan datang terus meski barang sudah habis.

Tahun ini, bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri sudah dekat, tinggal tiga bulan lagi. Kediaman keluarga Toreh pun sudah dipenuhi pernak-pernik Lebaran.

"Tahun lalu kita hanya produksi 500 pernak-pernik, tahun ini kita buat lima kali lipat, sekitar 2.500 sampai 3.000 pernak-pernik dengan 30 variasi pernak-pernik," jelas Riki.

Di balik semua persiapannya menyambut Lebaran, Riki menyimpan asa meraih omzet lima kali lipat dari tahun lalu.

"Tahun lalu omzet sekitar Rp 50 juta, artinya tahun ini kami menargetkan Rp 250 juta, makanya persiapan sejak Februari lalu sudah kami lakukan. Mudah-mudahan targetnya tercapai," ungkap pria berusia 26 tahun itu.

Untuk mencapai target itu, tahun ini barang-barang tersebut tak hanya dijual ke Medan, tetapi juga ke Aceh dan Bogor. Hanya 15 persen yang akan dijual di Kota Pematang Siantar. Ia pun kini sudah mempekerjakan dua orang untuk membantu membuat pernak-pernik, serta dibantu pamannya Asril untuk urusan pemasaran.

Riki mengaku tak pernah membayangkan usahanya yang mulanya menjual trompet dari barang bekas bisa berkembang seperti ini.

"Saya enggak pernah membayangkan usaha saya dan ayah saya bisa sebesar ini. Intinya, kami hanya kerja keras dan berprinsip semua barang bekas itu bisa diolah menjadi berguna," jelas Riki. (Arifin Al Alamudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com